Penangkaran Penyu Watu Klotok Klungkung Jadi Wisata Edukasi
SEMARAPURA, NusaBali.com – Tidak banyak yang tahu, ternyata Kabupaten Klungkung memiliki tempat penangkaran penyu yang berada di sebelah barat Pura Watu Klotok, Kabupaten Klungkung, Bali.
Keberadaan penangkaran penyu ini pun menjadi daya tarik bagi seluruh kalangan, yakni dari kalangan anak TK sampai dengan kalangan mahasiswa.
Hal itu dibenarkan Ketua Kelompok Penangkaran Penyu Pantai Klotok, Klungkung, I Wayan Swibawa saat ditemui NusaBali.com, Rabu (17/8/2022).
Menurutnya akhir-akhir ini anak TK lebih sering berkunjung untuk hanya ingin sekadar melihat tukik alias anak penyu secara langsung. “Tahun ini lebih banyak dari anak-anak TK dari Klungkung yang berkunjung ke sini, tetapi ada juga dari mahasiswa,” paparnya menjelaskan.
Penangkaran penyu yang baru berdiri sejak tahun 2020, I Wayan Swibawa alias Jagirang menjelaskan terdapat tiga program yang ada di penangkaran ini, diantaranya edukasi, penetasan, dan juga upacara adat. Sehingga tak salah jika pelajar mendatangi tempat konservasi penyu ini.
“Jadi selain menjadi tempat edukasi, penyu-penyu ini juga digunakan untuk upacara keagamaan. Seperti upacara mekarya dan upacara meroras,” ujarnya sembari menunjuk tempat penyu-penyu.
Dari pantauan, terdapat lima petak kolam penyu dengan beragam ukuran. Tiga petak kolam dengan ukuran yang paling besar terdapat empat penyu yang berusia satu tahun sampai satu setengah tahun.
Namun, dua petak kolam dengan ukuran sedang berisikan puluhan tukik yang masih berusia satu bulan. “Nantinya tukik-tukik akan dilepas ketika memasuki umur satu bulan lebih,” ujar Jagirang.
Pantai Watu Klotok di Desa Tojan, Klungkung ini memang menjadi tempat favorit bagi penyu-penyu untuk menetaskan telurnya. Bahkan pada hari-hari tertentu akan ada ratusan sampai ribuan telur yang akan ditemukan disekitaran pantai.
“Biasanya orang zaman dulu bilang penyu-penyu menetas paling banyak saat bulan Purnama. Jadi sedari bulan Februari sampai bulan Mei, penyu-penyu banyak bertelur,” tandasnya.
Inisiasi penangkaran penyu yang dikelola oleh Kelompok Pelestarian Penyu Watu Klotok (KPPWK) diketuai oleh I Wayan Swibawa selalu konsisten melepas penyu ke habitatnya tiap tahun.
“Sudah ada beberapa kali, setiap tahun pasti ada penyu dilepas. Tahun 2020 ada 700 penyu yang dilepas, tahun kemarin ada 1.616 penyu yang dilepas. Dan tahun ini sampai bulan Juli sudah ada 762 penyu yang dilepas,”jelas Swibawa.
Masih akan ada sekitar 500 telur yang siap menetas, dengan adanya hal tersebut tentu akan ada biaya yang keluar untuk menghidupi tukik-tukik tersebut sebelum nantinya siap untuk dilepas.
Dirinya berharap walaupun berasal dari kabupaten kecil yang memiliki habitat penyu terbesar, seluruh elemen masyarakat bisa menjaga dan turut membantu dalam pelestarian penyu-penyu di sini.
Pihaknya juga telah memasang kotak donasi seikhlasnya untuk menambah biaya pembelian pakan penyu yang tentunya sudah mengantongi izin pihak terkait. *ris
Komentar