Polres Jembrana Tingkatkan Kewaspadaan
Serentetan serangan teror menyasar anggota Polisi di Tuban, Jawa Timur dan Banyumas, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, belakangan semakin diantisipasi pihak Polres Jembrana.
Antisipasi Serangan Teror ke Jembrana
NEGARA, NusaBali
Selain menambah personel di Pelabuhan Gilimanuk, Polres Jembrana yang menjadi penjaga wilayah gerbang barat Bali juga memberlakukan peningkatkan pengamanan di markas masing-masing Polsek serta Polres setempet. Begitu pula dengan keberadaan setiap Pos Polisi, yang rutin dipantau anggota patroli bersenjata.
Peningkatan kewaspadaan tersebut diakui Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo, Kamis (13/4). Protap pengamanan rutin di Pelabuhan Gilimanuk, belakangan kembali dibackup bantuan tambahan personel dari Polres Jembrana termasuk Brimob Polda Bali Datasement C Pelopor Gilimanuk, dan tetap berkoordinasi dengan jajaran TNI. Yang mana pengamanan di pintu gerbang Bali itu, ditingkatkan baik pada jalur masuk maupun keluar Bali. Peningkatan pemeriksaan melalui jalur penyeberangan resmi itu, tetap dilapisi dengan kegiatan operasi jalan raya melalui masing-masing Polsek termasuk Polres, termasuk pengawasan pesisir sekitar.
Setiap pemeriksaan terhadap kendaraan, barang maupun orang di Pelabuhan Gilimanuk, kata AKBP Djoni Widodo, anggota wajib ditemani anggota lain yang bersenjata lengkap untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Tidak terkecuali untuk anggota di Pos Polantas maupun melaksanakan patroli. Ketika menemukan sesuatu mencurigakan di jalan, pemeriksaan minimal dapat dilakukan dua orang, sehingga satu fokus melakukan pemeriksaan, dan satu lagi melindungi. “Pemeriksaan tetap kami optimalkan, dan tetap diimbangi dengan kewaspadaan,” kata mantan Kepala Brimob Polda Bali Datasement C Pelopor Gilimanuk ini.
Untuk keberadaan Markas Polsek, menurutnya, tetap harus tersedia petugas jaga di depan, sebagaimana diterapkan di Markas Polres. Anggota yang berjaga di depan minimal dua orang itu, juga melengkapi diri dengan senjata laras panjang. Pemeriksaan terhadap setiap orang masuk ke Markas juga harus tetap dilakukan, dan ketika memang orang membutuhkan pelayanan sudah tersedia pula anggota lain untuk melayaninya. “Pembagian harus tetap diatur. Pemeriksaan dan pelayanan tetap berjalan normal,” ujarnya.
Selain secara internal, diupayakan upaya kewaspadaan masyarakat pesisir. Paling tidak ketika memang melihat gelagat mencurigakan, agar segera melapor kepada petugas yang terdekat dapat dilaporkan melalui Babhinkamtibmas setempat, sehingga dapat segera ditindaklanjuti.*ode
1
Komentar