Desa Wisata Sudaji Dinilai Kemenparekraf
Nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022
Selain Desa Wisata Undisan di Bangli, Bali juga mendapatkan nominasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 melalui Desa Wisata Sudaji, Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Setelah diumumkan terpilih sebagai ’50 Desa Wisata Terbaik’ yang masuk nominasi ADWI 2022 pada bulan Juni lalu, Tim Dewan Juri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, datang langsung untuk berkunjung dan melakukan penilaian pada Kamis (18/8) di desa berlokasi di Kecamatan Sawan ini.
Kepala Desa Sudaji Made Ngurah Fajar Kurniawan menjelaskan Desa Sudaji sudah sempat mengikuti event yang sama tahun lalu. Namun belum berhasil masuk menjadi yang terbaik. “Kami perbaiki kelemahan-kelemahan sebelumnya dan kembali mengikuti lomba tersebut dengan komitmen dan prinsip yang kuat dari sinergi seluruh pihak sehingga berhasil mendapat nominasi 50 besar se-Indonesia,” paparnya.
Sejauh ini Desa Wisata Sudaji mengunggulkan kearifan lokal terkait masalah seni dan budayanya. Menurutnya Desa Sudaji memiliki keunikan budaya tersendiri yaitu festival seni budaya yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya yakni Tradisi Ngusaba Bukakak. Desa Sudaji juga mengunggulkan keberadaan homestay sebagai akomodasi pariwisata yang menyatu dengan masyarakat sekitarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, menjelaskan Desa Sudaji dinyatakan masuk nominasi 50 besar ADWI, setelah dikurasi dan memenuhi 7 kriteria penilaian. Tujuh kriteria itu diantaranya digital dan kreatif, CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability), toilet umum, souvenir, homestay, daya tarik pengunjung, kelembagaan.
“Kunjungan dari dewan juri untuk melihat langsung apa yang diisi pada aplikasi Jadestanya untuk membandingkan kenyataan di lapangan. Mudah-mudahan Desa Wisata Sudaji bisa masuk nominasi terbaik dan bisa memotivasi desa-desa wisata lainnya di Buleleng,” harap Dody.
Di akhir kegiatan, tim dewan juri Prof Azril Azahari dan Adie Darmawan berkesempatan mengunjungi stand produk UMKM Buleleng, sebelum dilanjutkan visitasi ke beberapa homestay, toilet, surat kelembagaan dan tempat daya tarik wisata Desa Sudaji. *k23
Kepala Desa Sudaji Made Ngurah Fajar Kurniawan menjelaskan Desa Sudaji sudah sempat mengikuti event yang sama tahun lalu. Namun belum berhasil masuk menjadi yang terbaik. “Kami perbaiki kelemahan-kelemahan sebelumnya dan kembali mengikuti lomba tersebut dengan komitmen dan prinsip yang kuat dari sinergi seluruh pihak sehingga berhasil mendapat nominasi 50 besar se-Indonesia,” paparnya.
Sejauh ini Desa Wisata Sudaji mengunggulkan kearifan lokal terkait masalah seni dan budayanya. Menurutnya Desa Sudaji memiliki keunikan budaya tersendiri yaitu festival seni budaya yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya yakni Tradisi Ngusaba Bukakak. Desa Sudaji juga mengunggulkan keberadaan homestay sebagai akomodasi pariwisata yang menyatu dengan masyarakat sekitarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, menjelaskan Desa Sudaji dinyatakan masuk nominasi 50 besar ADWI, setelah dikurasi dan memenuhi 7 kriteria penilaian. Tujuh kriteria itu diantaranya digital dan kreatif, CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability), toilet umum, souvenir, homestay, daya tarik pengunjung, kelembagaan.
“Kunjungan dari dewan juri untuk melihat langsung apa yang diisi pada aplikasi Jadestanya untuk membandingkan kenyataan di lapangan. Mudah-mudahan Desa Wisata Sudaji bisa masuk nominasi terbaik dan bisa memotivasi desa-desa wisata lainnya di Buleleng,” harap Dody.
Di akhir kegiatan, tim dewan juri Prof Azril Azahari dan Adie Darmawan berkesempatan mengunjungi stand produk UMKM Buleleng, sebelum dilanjutkan visitasi ke beberapa homestay, toilet, surat kelembagaan dan tempat daya tarik wisata Desa Sudaji. *k23
Komentar