Apresiasi Presiden Hadirkan Warga 'Biasa' ke Istana
Sang Putu Eka Pertama Hadiri Apel HUT RI di Istana Merdeka
GIANYAR, NusaBali
Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2022, Rabu (17/8), tentu menjadi kenangan bagi banyak orang, di antaranya Sang Putu Eka Pertama,52, alias Sang Tu Eka.
Mantan Bendesa Adat Kedewatan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini, ‘nekat’ ke Jakarta, untuk mengikuti apel peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI tersebut. Dihubungi NusaBali per telepon, Sang Tu Eka mengaku ke Istana Merdeka, Jakarta, saat peringatan HUT RI itu, karena niatnya untuk terlibat langsung dalam hajatan nasional yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Kisahnya, bermula dari informasi di media sosial. Panitia peringataan HUT ke-77 Kemerdekaan RI mengumumkan untuk mengundang masyarakat yang ingin langsung ikut dalam apel peringatan HUT RI tersebut. Dengan ketentuan, secara online calon peserta apel diwajibkan mengirim persyaratan. Antara lain, biodata, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), sertifikat vaksinasi, dan lain-lain. Setelah persyaratan dipenuhi dan dinilai layak, maka panitia mengirimkan balasan untuk mengundang agar pemohon calon peserta, hadir dalam apel dimaksud.
Dari panitia HUT RI itu, Sang Tu Eka mendapatkan surat undangan hadir pada saat apel penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8) sore. Dia hadir bersama adat Bali. Dirinya meyakini, pihak panitia menyetujui sekaligus mengundang dirinya hadir pada apel itu, setelah menyimak beberapa materi biodata yang dikirim. Antara lain, keterlibatannya dalam sejumlah organisasi dan kegiatan sosial, organiasi usaha, serta menjadi wajib pajak aktif. ‘’Saya tipe orang yang menyukai tantangan. Saya coba telusuri informasi dari panitia HUT RI itu, ternyata benar. Dan, saya pun lolos hingga bisa hadir ke Istana,’’ jelas Presiden Rotary Club Bali Denpasar (RCBD) ini.
Sang Tu Eka mengaku sangat terkesan dengan kecerdasan Presiden Jokowi dan panitia. Karena tumben ada Presiden RI yang membuka ruang ‘kemerdekaan’ kepada masyarakat hingga dapat merasakan khidmat dan ‘kehangatan’ suasana acara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka. Setahunya, pada peringatan serupa tahun-tahun lalu, pihak yang diundang ke Istana, yakni kalangan pejabat tinggi negara sederajat dan kolega penting, dan para penerima penghargaan oleh Presiden RI. ‘’Tapi, dalam undangan ini, saya juga disambut hangat dan santun oleh panitia di Istana, kami berbaur,’’ jelas mantan akuntan sejumlah hotel bertaraf internasional ini.
Dia menambahkan, pesan lain yang didapatkannya dari Istana Merdeka yakni presiden membuktikan bahwa pemerintahan RI kini adalah entitas yang inklusif dan egaliter untuk rakyat. Terbukti dengan cerdas menghadirkan warga non pejabat penting ke istana. Hal ini juga sebagai bentuk sikap arif bijaksana negara untuk mempertautkan kepedulian. Rakyat peduli negara, negara peduli rakyat. ‘’Ide menghadirkan rakyat ‘biasa’ dalam apel HUT RI ini sangat baik dilakukan pemerintah di daerah, tentu dengan norma tertentu,’’ jelas ayah tiga anak ini.
Sebagaimana diketahui, Sang Tu Eka selain memimpin RCDB, juga pernah dua periode menjabat Bendesa Adat Kedewatan, aktivis sosial seperti donor darah, pemberian sembako kepada warga kurang mampu, terutama saat puncak-puncak pandemi Covid-19. Dia juga GM The ONE Legian Hotel, Legian, Kecamatan Kuta, Badung, GM Vila Lumbung, Kuta, Badung, GM Sanctoo Villa di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Lakilaki bergelar SE Ak CA MTr Par ini
meraih kepercayaan dari Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makariem ini sebagai anggota Dewas (Dewan Pengawas) Badan Layanan Umum (BLU) Politeknik Negeri Bali (PNB) periode 2022-2027. Dia meraih penghargaan Top Hospitality Leader (THL) dalam ajang Bali Tourism Awards (BTA) 2022. *lsa
1
Komentar