Siswa SLBN 1 Denpasar Mendapat Layanan Fisioterapi dari Yayasan Internasional
DENPASAR, NusaBali
Siswa SLB Negeri 1 Denpasar mendapatkan bantuan fisioterapi dari sebuah yayasan internasional ‘Hands with Heart’ yang berpusat di Barcelona, Spanyol.
Anak-anak yang memiliki kendala emosional dan fisik diasesmen, kemudian mendapat layanan fisioterapi di sekolah setempat, Jalan Sersan Mayor Gede Nomor 11, Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, Jumat (19/8).
Kepala Sekolah SLBN 1 Denpasar Drs I Ketut Sumartawan MPhil SNE, mengungkapkan layanan fisioterapi dari Hands with Heart Foundation sudah diterima pihaknya sejak 2017. Namun akibat terkendala pandemi, dua tahun belakangan program tersebut tidak bisa dilakukan.
“Hands with Heart memberikan pelayanan untuk menerapi anak-anak kita, khususnya anak-anak yang mengalami hambatan pada emosional, perilaku, dan juga fisik,” kata Sumartawan, Jumat (19/8).
Dia menjelaskan, selama Agustus 2022, Hands with Heart sejatinya sudah beberapa kali menyambangi SLBN 1 Denpasar. Puluhan siswa yang dinilai layak mendapatkan terapi menerima treatment meliputi osteopati, terapi fisik, dan optometri perilaku.
Pada awal kedatangannya para terapis yang banyak merupakan volunteer dari berbagai negara, melakukan asesmen siswa yang memiliki permasalahan cukup berat. Selanjutnya mereka dikelompokkan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dengan ahli yang membidanginya.
Sumartawan bersyukur dengan adanya kepedulian yang ditunjukkan oleh Hands with Heart. Pria lulusan University of Norway ini berharap kerjasama yang dijalin bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
Orangtua siswa, lanjutnya, juga merasa sangat terbantu dengan adanya layanan fisioterapi ini. “Orangtua terbuka juga memberikan informasi seperti apa kondisi anaknya, sehingga terapis juga bisa memberikan pelayanan secara maksimal sesuai dengan kondisi anak,” tutur Sumartawan.
Sementara itu founder sekaligus presiden Hands with Heart Foundation Dr Jorge Aranda, mengatakan pandemi yang dialami dunia dua tahun belakangan ikut mempengaruhi anak-anak di SLBN 1 Denpasar. Menurutnya anak-anak terlihat lebih emosional jika dibandingkan sebelum pandemi.
Dijelaskan, sejak 2016 pihaknya telah datang ke Bali untuk melakukan terapi kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan menggandeng komunitas di Bali, mereka juga memberikan pelatihan kepada fisioterapis di Bali.
“Setiap tahunnya kami datang dengan tim yang terus bertambah. Kami setidaknya melakukan 2-3 misi kesehatan setiap kali datang ke Bali,” ujar Dr Aranda.
Dia menuturkan program yang dilakukannya ingin menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Menurutnya anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki akses terbatas dengan layanan kesehatan yang mumpuni. Hands with Heart Foundation ingin berkontribusi mengentaskan hal tersebut.
“Kami telah mengidentifikasi di Bali, keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus tidak memiliki kemampuan melakukan terapi, karena harga yang mahal, stigma sosial. Itulah kenapa kami ada di Bali, melakukan misi kemanusiaan,” ucapnya.
Dikatakan, selain di Bali, pihaknya juga sudah melakukan misi yang sama di luar Spanyol, seperti di Argentina, Kosta Rika, dan Rumania. *cr78
Komentar