Kena Percikan Api, Bale Pengaruman Nyaris Terbakar

Penyebab kebakaran diduga berasal dari percikan api dari prosesi Atiwa-tiwa atau ngaben massal di desa setempat. Kebakaran ini tercatat sebagai musibah kedua kalinya, karena sebelumnya Bale Pengaruman ini pernah ambruk tertimpa Pohon Beringin tumbang pada Februari 2022 lalu. Pembangunan kembali Bale Pengaruman ini termasuk perbaikan tembok panyengker serta patung sebelumnya mendapat bantuan dari Pemkab Gianyar sebesar Rp 200 juta dan rampung sekitar Juli 2022 lalu.

Perbekel Sayan I Made Andika mengatakan ada 4 Banjar yang melangsungkan ngaben massal, yakni Banjar Pande, Mas, Sindu dan Baung. "Pada saat pembakaran petulangan, jadi api lumayan besar dan percikan jatuh di atap ijuk Pengaruman Pura Prajapati ring Desa Adat Sayan," ungkapnya.

Krama yang tanggap melihat percikan api yang masih kecil, kemudian dipadamkan dengan segera. "Beberapa warga memanjat, naik ke atap langsung mengguyur atau menyiram air dibantu selang air. Jadi cepat bisa dipadamkan," bebernya. Beberapa menit kemudian, dua unit mobil Pemadam Kebakaran Gianyar tiba di TKP. "Tidak lebih dari 30 menit, tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar tiba di lokasi kejadian. Langsung melakukan upaya pemadaman api," jelasnya.

Namun oleh karena atap berbahan ijuk, krama khawatir api dengan cepat menjalar dan atap masih menyimpan percikan api di dalam. Maka itu atap ijuk direncanakan untuk dibongkar. "Hasil koordinasi dengan Desa Adat Sayan, Ida Cokorda Bendesa, kemungkinan akan dibongkar atap ijuk. Takut api masih ada di dalam, karena tebal. Akan dibongkar dan dicek kembali," jelasnya.

Sebelumnya, Bale Pengaruman atau Piyasan Pura Prajapati Desa Adat Sayan juga sempat terkena musibah pohon tumbang pada Senin 21 Februari 2022 lalu. Bale Piyasan dan Bale Pesandekan rusak berat hanya tersisa pondasi bangunan. Sementara tiang penyangga dan atap genteng ambruk tertimpa pohon beringin. *nvi