185 Sawa di Kusamba Diaben Kinembulan
SEMARAPURA, NusaBali
Desa Adat Kusamba, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung,melaksanakan upacara Ngaben Kinembulan (ngaben secara bergotong-royong) pada Sukra Pahing Matal, Jumat (19/9).
Upacara bertajuk Karya Pitra Yadnya Kinembulan, Ngeroras, lan Nuntun Desa Adat Kusamba tahun 2022 ini, mengupacarai 185 sawa ngaben dan 69 sawa ngerapuh/ngelungah.
Berdasarkan catatan yang ada, jumlah sawa yang diaben ini terbanyak sepanjang sejarah Naben Kinembulan di Desa Adat Kusamba. Begitu juga jumlah patulangan atau sejenis sarkofagus berbentuk binatang atau sejenisnya 48 buah. Seluruh patulangan itu diarak sepanjang 1,5 km dari depan Pasar Kusamba menuju setra Desa Adat Kusamba.
Bendesa Desa Adat Kusamba AA Gede Raka Swastika menjelaskan Ngaben Kinembulan ini merupakan program rutin Desa Adat Kusamba tiap lima tahun sekali sesuai amanat awig-awig atau pararem desa. Terakhir, Ngaben Kinembulan dilaksanakan tahun 2015. Semestinya, ngaben ini dilaksanakan tahun 2020 lalu. Tetapi, karena ada pandemi Covid-19, upacara ini ditunda dua tahun. “Penundaan ini ternyata berdampak pada jumlah peserta. Awalnya diprediksi hanya 100 sawa, melonjak menjadi 185 sawa,” kata Raka Swastika.
Ketua Umum Prawartaka I Nengah Sumarnaya menjelaskan selain 185 sawa ngaben dan 69 ngerapuh/ngelungah, juga terdapat 32 peserta ngeroras, dan 9 peserta nuntun. Biaya ngaben ditanggung bersama-sama atau kakembulin di antara pamilet. Peserta ngaben, ngeroras, dan nuntun dikenai biaya Rp 7 juta, peserta ngeroras dan nuntun membayar Rp 5,5 juta, peserta ngeroras saja dikenai Rp 2 juta, peserta ngeroras dan nuntun Rp 3,5 juta, peserta nuntun saja Rp 1 juta, serta peserta ngerapuh/ngelungah Rp 1 juta. “Selain itu, sebagai cermin pasikian pasidhikaran di desa adat, seluruh krama desa adat dikenai urunan Rp 100.000,” beber Sumarnaya.
Ketua I Prawartaka AA Gede Sarwa Damana menjelaskan pangabenan ini mengambil tingkatan Sawa Prateka dengan sarana upakara dan upacara yang lengkap. Seperti Tetukon, Sekah, Pangawak dan sarana upakara lainnya serta mendirikan Bale Rompok. Rangkaian upacara dimulai Ngulapin pada 13 Agustus, Ngebet pada 16 Agustus 2022, Ngaskara, Mabersih, dan Narpana pada 17 Agustus 2022. Ngaroras pada 31 Agustus 2022 di jaba sisi Pura Segara Desa Adat Kusamba. Nyegara Gunung dan Nuntun pada 3 September 2022. Puncak upacara Ngaben dan Ngaroras dipuput Ida Pedanda Gede Putra Tembau dari Gria Gde Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, dan Ida Pedanda Gede Wayan Darma.
Salah seorang peserta Ngaben Kinembulan, Dewa Gede Sena menyambut positif program Desa Adat Kusamba ini. Karena dengan program ini, tak ada perbedaan antara si kaya dan si miskin dalam melaksanakan upacara Ngaben, Ngeroras, dan Nuntun. Selain itu, budaya gotong-royong di antara krama tetap bisa dilestarikan,” kata mantan Wakil Bupati Klungkung ini.*lsa
Komentar