SID Kenang Perjalanan Panjang Bermusik
Rayakan HUT ke-27
DENPASAR, NusaBali
Grup Band Superman Is Dead (SID) menggelar perayaan HUT ke-27 dengan melakukan jumpa pers sekaligus memperkenalkan video klip terbarunya yang berjudul 'Tentang Tiga' bertempat di The Cakra Hotel, Denpasar, Kamis (18/8).
Dalam kesempatan tersebut, masing-masing personel SID yang terdiri dari Jerinx (Drummer), Bobby Kool (Vocalis) dan Eka Rock (Basis) menyampaikan awal perjalanan karirnya bersama yang tergabung dalam band SID.
Pemilihan nama Superman Is Dead sendiri memiliki arti yang berbeda bagi ketiga personelnya. Yakni mereka sangat percaya bila manusia yang sempurna adalah ilusi belaka dan hanya sebuah imajinasi yang dibuat manusia yang tidak mungkin ada. Di awal karir mereka nama bandnya bukanlah Superman Is Dead tetapi Superman Is Silver Gun. Tak lama setelah band itu terbentuk dikarenakan nama Superman Is Silver Gun kurang cocok, maka mereka bertiga sepakat untuk mengganti nama menjadi Superman Is Dead atau SID.
"Tahun 1995 silam, SID pertama kali terbentuk. Sama seperti anak band baru kebanyakan, tujuan kita nge-band ya nggak jauh-jauh dari have fun. Waktu itu kami main musik buat nyari bir sama makan gratis aja. Cari banyak teman, sampai tukeran kaset sama kawan-kawan komunitas. Itu serunya," ucap Jerinx di hadapan awak media.
Perjuangan SID makin berat lantaran saat itu skena musik yang ada nggak terlalu berkembang. Mereka hanya mencari panggung yang membebaskan untuk membawakan lagu punk atau lagu sendiri, namun pada masa itu masih terbilang sulit. "Maklum, musik yang kita mainkan bukan musik mainstream. Pertama kali SID main di Bali, tuh, di sebuah ulang tahun sebuah universitas dan banjar," ucap Jerinx.
Bobby mengatakan, meskipun di awal karir band ini belum mendapatkan perhatian khusus dari penikmat musik, namun SID akhirnya menjadi semakin terkenal lantaran bergabung dengan Sony Music Indonesia pada 2003. "Dari sana kita menghasilkan enam album dan membuat prestasi dari berbagai ajang penghargaan musik bergengsi yang ada di negeri ini. Album-album tersebut melahirkan lagu-lagu yang mengharumkan nama SID. Sebagai musisi, SID menghasilkan lagu-lagu yang menjangkau banyak kalangan," ungkapnya.
Sebagai bagian dari masyarakat, SID juga gigih menyuarakan berbagai isu lingkungan dan kemanusiaan yang terjadi di Bali maupun di luar Bali. Mereka sanggup menempatkan diri dalam ekosistem musik industri dan menyelaraskannya dengan prinsip-prinsip hidup yang mereka yakini. "Pencapaian semacam ini tidak selalu menjadi sebab utama kenapa kita mengagumi sesuatu. Yang membuat kita kagum adalah ketika kita mendapat cukup informasi tentang nilai-nilai kemanusiaan yang SID jalankan dengan baik di tengah tugas-tugas sebagai musisi," imbuh Jerinx.
Sementara, Eka mengatakan di usia band SID yang sudah menginjak 27 tahun, dia beserta kedua rekannya berharap semakin solid, kompak, dan kuat dalam berkarya. Begitu juga dengan para tim yang diharapkan dapat selalu mendukung kesuksesan SID baik suka maupun duka.
"Menginjak usia 27 tahun ini tidaklah mudah. Banyak tantangan yang kami hadapi bersama. Rasa egois antara kami bertiga tentu ada, namun semua itu yang membuat kami semakin kuat. Bahkan kami merasa bukan seperti kawan lagi, melainkan sudah menjadi bagian dari keluarga besar yang takkan terganti dan terpisahkan. Semoga apa yang telah kami capai saat ini maupun kedepannya dapat selalu dilancarkan. Kami juga akan kembali merilis album secara independen," pungkasnya.
Di akhir jumpa pers, band SID memperkenalkan video klip terbarunya yang berjudul 'Tentang Tiga' dan melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbolis bahwa SID telah sukses berkarya selama 27 tahun di kancah industri musik Indonesia. *cr78
1
Komentar