Kasus Dugaan Penyelewengan Dana di LPD Intaran, Sanur
Naik Penyelidikan, Sejumlah Pengurus Diperiksa
Sudah ada belasan saksi yang diperiksa terkait dugaan penyelewengan dana di LPD Desa Adat Intaran, Sanur.
DENPASAR, NusaBali
Kasus dugaan penyelewengan dana di LPD Desa Adat Intaran, Sanur, Denpasar Selatan yang ditangani penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Denpasar akhirnya naik ke tingkat penyelidikan. Kabarnya, beberapa saksi termasuk pengurus LPD Intaran sudah diperiksa.
Kasi Intel Kejari Denpasar Putu Eka Suyantha yang dikonfirmasi membenarkan terkait perkara LPD Intaran yang naik kelas dari pengumpulan bahan dan keterangan jadi penyelidikan. “Ya. Sudah naik ke tingkat penyelidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (21/8).
Disebutkan sudah ada belasan saksi yang diperiksa dalam perkara ini. Namun Suyantha enggan membeber dengan alasan bisa mengganggu jalannya penyelidikan. “Kalau ada perkembangan akan kami informasikan lagi,” ucapnya.
Sementara itu, beberapa sumber di Kejari Denpasar menyebutkan sudah ada belasan saksi yang diperiksa terkait dugaan penyelewengan dana di LPD Intaran yang nilainya ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah. Bahkan beberapa saksi yang dipanggil merupakan pengurus LPD Intaran. “Sudah ada beberapa pengurus LPD Intaran yang diperiksa,” ujar sumber di Kejari Denpasar.
Seperti diketahui, sejak beberapa bulan belakangan sejumlah nasabah LPD Intaran, Desa Pakraman Sanur mulai resah. Pasalnya mereka kini tak bisa menarik tabungan atau deposito di LPD Intaran karena kondisi LPD yang dikabarkan sedang kolaps.
Informasi yang berkembang, LPD Intaran saat ini sedang krisis. Kondisi ini membuat LPD Intaran tidak mampu lagi membayar tabungan dan deposito. Pasca krisis, pengurus LPD Intaran sempat melakukan rapat membentuk tim khusus untuk menyelesaikan krisis. Tim khusus ini juga sedang bertindak aktif ke nasabah-nasabah untuk memberi pengertian dan meminta kerjasamanya agar tetap tenang. Pasalnya, saat ini sedang dicarikan solusi terbaik. *rez
Kasi Intel Kejari Denpasar Putu Eka Suyantha yang dikonfirmasi membenarkan terkait perkara LPD Intaran yang naik kelas dari pengumpulan bahan dan keterangan jadi penyelidikan. “Ya. Sudah naik ke tingkat penyelidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (21/8).
Disebutkan sudah ada belasan saksi yang diperiksa dalam perkara ini. Namun Suyantha enggan membeber dengan alasan bisa mengganggu jalannya penyelidikan. “Kalau ada perkembangan akan kami informasikan lagi,” ucapnya.
Sementara itu, beberapa sumber di Kejari Denpasar menyebutkan sudah ada belasan saksi yang diperiksa terkait dugaan penyelewengan dana di LPD Intaran yang nilainya ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah. Bahkan beberapa saksi yang dipanggil merupakan pengurus LPD Intaran. “Sudah ada beberapa pengurus LPD Intaran yang diperiksa,” ujar sumber di Kejari Denpasar.
Seperti diketahui, sejak beberapa bulan belakangan sejumlah nasabah LPD Intaran, Desa Pakraman Sanur mulai resah. Pasalnya mereka kini tak bisa menarik tabungan atau deposito di LPD Intaran karena kondisi LPD yang dikabarkan sedang kolaps.
Informasi yang berkembang, LPD Intaran saat ini sedang krisis. Kondisi ini membuat LPD Intaran tidak mampu lagi membayar tabungan dan deposito. Pasca krisis, pengurus LPD Intaran sempat melakukan rapat membentuk tim khusus untuk menyelesaikan krisis. Tim khusus ini juga sedang bertindak aktif ke nasabah-nasabah untuk memberi pengertian dan meminta kerjasamanya agar tetap tenang. Pasalnya, saat ini sedang dicarikan solusi terbaik. *rez
Komentar