Tewas Terseret Arus di Tukad Mati
Luapan air di Tukad Mati, Jalan Mahendradatta Denpasar Barat akibat hujan deras, Selasa (15/12) siang, menelan korban nyawa.
DENPASAR, NusaBali
Korbannya adalah Kristina Lolo Muri, 20, pembantu rumah tangga asal Sumba, NTT yang tewas terseret air bah di Tukad Mati.
Korban Kristina Lolo Muri dilaporkan menghilang akibat terseret arus di Tukad Mati, Selasa siang sekitar pukul 12.00 Wita. Setelah dilakukan pencarian selama 6 jam, perempuan berusia 20 tahun ini kemudian ditemukan dalam kondisi tewas, kemarin petang pukul 18.00 Wita.
Jasad korban ditemukan nyangkut di ranting pohon sebelah barat DAM Tukad Mati, seputar Jalan Gunung Soputan Denpasar Barat. Kemudian, jasad pembantu rumah tangga yang tinggal di Jalan Mahendradata Gang Puputan Baru Denpasar Barat ini dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah.
Informasi di lapangan, musibah maut yang menimpa Kristina Lolo Muri berawal ketika korban pergi ke Tukad Mati untuk membuang kasur bekas yang terongok di pinggir sungai. Kasur rusak itu diketahui sudah lama berada di tepi Tukad Mati, hingga mengganggu pemandangan orang yang lewat, termasuk korban. Kebetulan, korban tinggal di kos yang lokasinya tak jauh dari onggokan kasur rusak itu.
Karena air sungai di Tukad Mati sedang meluap pasca hujan lebat, Selasa siang, korban Lolo Muri pun berinisiatif mendorong kasur rusak tersebut agar hanyut. Namun sayang, saat berusaha mendorongkan kasus rukas, korban Lolo Muri justru terpeleset jatuh ke Tukad Mati sedalam 5 meter, hingga terseret air sungai yang mengalir deras dan dalam keadaan banjir.
Adaloah saksi Hawa, 25, perempuan yang tinggal sekitar lokasi musibah, yang sempat melihat peristiwa maut jatuhnya korban Lolo Muri ke Tukad Mati, lanjut terseret arus sungai. Saksi Hawa yang juga berasal dari NTT, mengaku sempat melihat korban berusaha melawan derasnya arus. Tidak hanya itu, korban juga sempat melambaikan tangan untuk minta pertolongan.
"Dia (korban Lolo Muri) sempat lambai-lambaikan tangan seraya minta tolong. Tapi, saya tidak bisa membantunya. Saya juga takut dan panik saat itu," ungkap saksi Hawa saat dimintai keterangan oleh petugas kepolisian di lokasi musibah, Selasa kemarin.
Dalam kondisi panik, saksi Hawa kemudian menginformasikan musibah maut ini kepada warga sekitar. Selanjutnya, laporan masuk ke kantor polisi. Kapolsek Denpasar Barat, AKP Wisnu Wardana, menyatakan begitu mendapat laporan dari warga, pihaknya langsung menerjunkan personel untuk melakukan pencarian.
Polsek Denpasar Barat juga berkoordinasi dengan pihak Basarnas untuk melakukan penyi-siran di sepenjang Tukad Mati. “Selain terjunkan anggota untuk melakukan penyisiran di sungai, kami juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi," jelas Kapolsek Wisnu Wardana saat dikonfirmasi NusaBali.
Selanjutnya...
1
2
Komentar