Parkir di Denpasar Mulai Terapkan QRIS
Dilakukan Bertahap, Saat Ini Baru Diberlakukan di 77 Jukir
DENPASAR, NusaBali
Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) atau PD Parkir Kota Denpasar saat ini mulai menerapkan sistem pembayaran digital dengan menggunakan QRIS.
Sistem pembayaran digital tersebut diterapkan untuk mempermudah pengguna parkir dan menanggulangi kebocoran. Dirut Perumda BPS I Nyoman Putrawan, Minggu (21/8), mengatakan penerapan QRIS ini bekerjasama dengan Bank BPD Denpasar cabang Gajah Mada. Penggunaan QRIS ini dimulai sejak 16 Agustus 2022 lalu bertepatan dengan HUT ke-18 Perumda BPS.
Penggunaan QRIS tahap awal diuji coba kepada 77 juru parkir (jukir) sebagai cerminan HUT ke-77 RI yang tersebar di beberapa titik. “Sambil jalan kami terus lakukan evaluasi,” kata Putrawan
Juru/tukang parkir yang menerima pembayaran dengan QRIS ini dicirikan dengan memakai rompi merah dan berisi barcode. Nanti masyarakat hanya tinggal melakukan scan pada barcode yang ada pada rompi tersebut.
Salah satu titik yang sudah bisa melakukan pembayaran dengan QRIS ini adalah juru/tukang parkir yang ada di kawasan Lapangan Puputan Badung. Terkait penggunaan QRIS, pihaknya mengaku bukan semata-mata untuk menekan kebocoran pendapatan parkir.
Karena menurut Putrawan, meskipun juru parkir tak memberikan karcis, namun pihaknya mengaku sudah memiliki kalkulasi rata-rata pendapatan parkir pada setiap titik. “Kami sudah lakukan uji pada titik parkir terlebih dahulu, dan kami sudah punya gambaran berapa potensi parkirnya di setiap titik. Jadi meskipun petugas tidak memberikan karcis parkir, tapi kami sudah punya gambaran potensinya di sana,” ungkap Putrawan.
Putrawan mengatakan penerapan QRIS ini untuk memudahkan petugas parkir di lapangan. Petugas parkir tidak harus melakukan perekapan manual dan tidak perlu menyetor uang parkir ke Perumda secara manual.
“Dan petugas kami juga tidak harus turun ke lapangan menagih uang parkir ke petugas parkir. Sehingga lebih mempersingkat waktu. Namun ini harus terus disosialisasikan, karena kalau masyarakat tidak terbiasa, akan sulit,” ucap Putrawan.
Selain itu, dengan QRIS ini, masyarakat yang tidak membawa uang pecahan kecil juga akan lebih mudah melakukan pembayaran. Meskipun demikian, pihaknya tak menampik jika penggunaan QRIS ini memakan waktu lebih lama ketimbang sistem tunai.
Dari hasil pengujian, membayar parkir dengan tunai membutuhkan waktu 3 detik, namun dengan QRIS 8 detik. “Dari mengeluarkan HP, masuk aplikasi, log in sampai scan butuh 8 detik. Kami akan upayakan bisa mempersingkat waktu menjadi 4 detik,” imbuhnya.
Selain itu, setiap dua hingga tiga hari sekali pihaknya juga melakukan pemantauan kepada petugas parkir untuk menyerap kendala di lapangan. *mis
1
Komentar