Pembangunan SMPN 15 Denpasar Terhambat Kemiringan Lahan
DENPASAR, NusaBali
Pelaksanaan pembangunan SMPN 15 Denpasar yang berada Jalan Kebo Iwa, Gang Batu Sunia, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, baru mencapai 21,98 persen.
Pekerjaan proyek senilai Rp 15.824.817.594,61 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar ini terhambat kemiringan lahan.
Proyek yang dikerjakan kontraktor pelaksana pembangunan PT Anindyaguna dan konsultan pengawas dari PT Catur Artha, ini molor dari rencana. Seharusnya proyek sudah mencapai 23,988 persen, namun sampai saat ini keterlambatan pengerjaan mencapai 2,063 persen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Konsultan Pembangunan SMPN 15 Denpasar I Wayan Sujana dalam rapat kerja Komisi III DPRD Kota Denpasar bersama Disdikpora Kota Denpasar, di gedung dewan setempat, Senin (22/8). Sujana mengatakan ada banyak kendala di lapangan dalam pembangunan ini, salah satunya tingkat kemiringan tanah.
Tanah ini miring dari utara ke selatan dan juga dari barat ke timur. Bahkan menurutnya dari barat ke timur, ada selisih kemiringan hingga 12 meter. “Saat ini pembangunan tetap berjalan meskipun banyak kendala di lapangan. Bahkan di tengah-tengah juga ada palung, sehingga itu yang membutuhkan waktu lama,” ungkap Sujana.
Saat ini pihaknya sudah melakukan pembersihan, dan yang sudah dibangun yakni palinggih Panunggun Karang, dan tembok panyengker. Selanjutnya akan dilakukan pembangunan candi bentar dan padmasana. Dia menambahkan ada 3 gedung yang dibangun di SMPN 15 Denpasar. Dua gedung dialokasikan untuk ruang kelas, dengan masing-masing gedung ada 15 ruang kelas.
“Untuk pembangunan gedung tetap berjalan. Sekarang baru bisa lancar pembangunannya, kemarin kritis makanya terlambat. Sehingga total ada 30 ruang kelas. Sementara gedung satu lagi untuk ruang rapat, ruang kepala sekolah, ruang guru, OSIS, dan lain-lain,” jelas Sujana.
Terkait hal tersebut, anggota Komisi III Ida Bagus Ketut Kiana mengatakan seharusnya pemenang tender sudah memperhitungkan sebelum pelaksanaan pembangunan terkait kendala di lapangan.
“Mau ada kemiringan berapa, kan sudah dirancang, sudah ada kesepakatan pengerjaan proyek ini. Kenyataannya hampir semua proyek bukan hanya ini, pemenang tendernya pasti dalam perjalanan ada saja permasalahan,” kata Ida Bagus Kiana.
Sementara Ketua Komisi III Eko Supriadi mengatakan pihaknya pun sudah mengetahui kesulitan topologi dari lahan untuk pembangunan SMP 15 ini. Sehingga dia meminta agar pihak kontraktor memperhatikan kekuatan bangunan sekolah tersebut.
“Dengan sulitnya topologi lahan, kekuatannya harus diperhatikan demi keselamatan warga sekolah. Jangan sampai jebol nantinya,” tegas Eko. *mis
1
Komentar