Kabupaten Badung Bersihkan Energi Negatif Mala Pertiwi
MANGUPURA, NusaBali.com – Pemkab Badung melalui Dinas Kebudayaan, melaksanakan upacara Bhuta Yadnya berupa Caru Jempong Asu Panca Kelud guna menetralisir mala pertiwi akibat salahpati, darah, maupun kesengajaan di area pintu masuk Mangu Praja Mandala, Anggara Umanis Uye, Selasa (23/8/2022).
Jalan Raya Lukluk-Sempidi yang melintasi Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung tersebut diketahui sebagai salah satu jalur lalu lintas yang rawan kecelakaan dan sering kali memakan korban jiwa.
Namun, bekas-bekas kemalangan tersebut jarang diupacarai oleh pihak keluarga maupun pihak lain karena satu dan lain hal.
Oleh karena itu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, 50, yang dalam berbagai kesempatan dikenal sebagai sosok yang suka mempelajari dan membagikan pengetahuan keyadnyaannya kepada panjak maupun bawahannya di Pemkab Badung, meminta agar dilakukan pembersihan karang, guna menetralisir sisa-sisa mala pertiwi di wewidangan jagad Badung khususnya di radius Mangu Praja Mandala.
Kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gede Eka Sudarwitha, 48, Bhuta Yadnya tingkat madya itu digagas oleh sang Bupati Badung dengan tujuan untuk memohon anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga jagad Badung dikaruniai keselamatan.
“Tujuannya untuk menjadikan energi-energi negatif itu menjadi positif. Utamanya kepada situasi lingkungan di jalan di depan Puspem Badung ini,” ungkap Sudarwitha saat ditemui usai upacara yadnya tersebut.
Upacara yadnya yang diikuti oleh perwakilan organisasi perangkat daerah di lingkungan Mangu Praja Mandala, termasuk unsur desa adat, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Badung tersebut dilengkapi dengan beberapa unsur sesajen seperti caru siap lima, ditambah bebek bulu sikep, bebek belang kalung, dan asu bang bungkem, termasuk dua bebangkit, tebasan guru piduka, bendu piduka, dan saji pitara.
Dipimpin oleh dua pandita Siwa dan Buda, Ida Pedanda Gede Anom Taman Gunung dari Griya Taman Sari di Desa Tumbak Bayuh, Mengwi dan Ida Pedanda Gede Made Bukit Putra dari Griya Buda Purnawati di Denpasar, pecaruan tersebut berjalan dengan khidmat setelah disambut gerimis pada awal upacara.
Meski dipusatkan di depan pintu masuk Mangu Praja Mandala, pecaruan tersebut dinilai oleh Ketua PHDI Kabupaten Badung, I Gede Rudia Adiputra, sebagai yadnya yang berdampak bagi seluruh wewidangan jagad Badung. Sebab, jika diumpamakan sebagai kerajaan, Puspem Badung merupakan jantung kerajaan layaknya istana.
Pemkab Badung sendiri sudah pernah menggelar pecaruan Karipubaya sebelumnya, namun dengan fokus yang berbeda yakni untuk menetralisir mala akibat ulahpati atau bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung di Desa Pelaga, Petang pada Sukra Keliwon Pujut (10/12/2021) silam. *rat
Komentar