Jenazah Pegawai Bank Ditemukan di Got Pinggir Hutan
Dua Hari Hilang, Mobil Raib dan Tubuh Penuh Luka Lebam
NEGARA, NusaBali
Warga yang melintas di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk kawasan Hutan Klatakan, Banjar Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, dihebohkan penemuan sesosok mayat perempuan di dalam got pinggir jalan, Selasa (23/8) pagi.
Belum diketahui secara jelas apa penyebab kematian perempuan yang terungkap merupakan seorang pegawai bank bernama I Gusti Agung Mirah Lestari,42, asal Banjar Tengah, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung ini.
Dari informasi di lapangan, mayat perempuan ini pertamakali ditemukan oleh Hikmah,55, warga Banjar Pangkung Dedari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Selasa kemarin pukul 08.00 Wita. Sebelum menemukan mayat itu, awalnya Hikmah yang dibonceng suaminya Usman,60, menaiki sepeda motor Yamaha F1 warna merah DK 3250 WK berangkat dari rumah hendak mencari rumput untuk pakan ternak sapi ke wilayah Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Namun dalam perjalanan di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk kawasan Hutan Klatakan, tiba-tiba ban motor bagian belakang bocor sehingga mereka pun menepi di pinggir jalan untuk mengecek ban motor tersebut. Saat suaminya mendongkrak dan memeriksa ban motor, saksi Hikmah melihat benda di got yang sempat dikira sebuah boneka.
Namun ketika lebih diamati, saksi Hikmah melihat benda di got itu seperti orang yang tersungkur. Hikmah yang merasa takut lalu memberitahukan suaminya Usman dan meminta mengecek benda tersebut. Setelah didekati, ternyata benda itu adalah sesosok mayat perempuan dengan posisi tengkurap di got.
Mengetahui hal itu, Hikmah bersama suaminya tidak berani mendekat. Namun karena penasaran, mereka kembali mengecek lebih dekat untuk memastikan karena memperkirakan jika orang tersebut dalam kondisi mabuk. Namun setelah dicek dengan seksama, orang itu dipastikan sudah meninggal. Saat itu juga keduanya langsung memberitahukan sejumlah pengendara motor yang lewat dan dilaporkan ke Mapolsek Melaya.
Temuan ini lalu ditindaklanjuti olah TKP oleh Tim Inafis Polres Jembrana bersama salah satu dokter dari Puskesmas Melaya. Dari hasil olah TKP, mayat perempuan itu ditemukan memakai celana panjang jeans warna biru tua, memakai baju kemeja lengan panjang warna biru dongker, celana dalam warna merah, dan bra warna merah muda. Begitu juga ditemukan memakai jam tangan hitam tali kuning merek Hos Copies di tangan kiri dan anting bermotif bunga di telinga kanan.
Pada tubuh mayat perempuan dengan ciri berambut hitam sebahu itu, ditemukan mengalami cukup banyak luka. Di antaranya luka lebam di kepala, lengan kiri, tungkai bawah kiri, di dada kanan kiri, di perut kanan, paha kiri sisi dalam, paha kanan sisi luar, betis kiri dalam, betis kanan luar, di pantat kanan dan kiri.
Kemudian ada luka memar di mata kiri. Dari lubang telinga dan hidung keluar darah. Begitu juga ada sejumlah luka lecet. Termasuk luka robek pada jempol kaki kanan sisi dalam, jempol kaki kiri, jari, disertai patah tulang pada telunjuk kaki kiri. Di samping itu juga ditemukan tanda keluar cairan kuning dari alat kelamin dan feses pada dubur.
Setelah dilakukan olah TKP, mayat perempuan yang tidak dikenali warga sekitar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSU Negara. Akhirnya, mayat perempuan yang ditemukan tanpa kartu identitas sehingga sempat dinyatakan sebagai Mrs X itu, diketahui bernama I Gusti Agung Mirah Lestari,42, asal Banjar Tengah, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung. Hal itu diperkuat oleh pihak keluarga korban yang datang ke RSU Negara, Selasa siang kemarin.
Kakak korban I Gusti Agung Gede Agung Maruti,50, yang ditemui di RSU Negara, Selasa kemarin mengatakan sudah dipastikan bahwa mayat perempuan itu adalah adiknya. Meski agak sulit dikenali karena di wajahnya ditemukan luka-luka, dirinya berani memastikan dari ciri fisik korban. Termasuk pakaian hingga aksesoris yang dipakai korban. "Ya sudah dipastikan adik saya. Pengecekan sidik jari dari Polisi, juga sudah memastikan," ujarnya.
Agung Maruti mengatakan, tidak tahu secara jelas bagaimana kejadian hingga adiknya meninggal dunia. Dia menjelaskan, adiknya yang merupakan pegawai bank di Gianyar itu berstatus janda karena ditinggal suami yang telah meninggal dunia, dan tinggal bersama dua anaknya. Dari penuturan anak korban, sambung Agung Maruti, korban terakhir diketahui pergi keluar rumah pada, Minggu (21/8) pagi pukul 10.00 Wita. Saat keluar rumah itu, korban membawa mobil miliknya Honda Brio warna hitam nopol DK 1792 FAL.
Namun korban yang biasanya tidak pernah keluar rumah terlalu lama, kali ini cukup lama belum pulang dan HP korban tidak bisa dihubungi. "Terakhir anaknya (anak korban) sempat chat dengan ibunya hari Minggu sekitar pukul 18.35 Wita. Saat itu, dibilang kalau masih di Jimbaran otw ke rumah. Nah, setelah itu tidak bisa dihubungi. Dan ditunggu sampai malam tidak pulang," ucap Agung Maruti.
Karena tidak kunjung pulang dan HP korban tidak dapat dihubungi, Agung Maruti bersama keluarga yang juga sempat berusaha mencari korban namun tidak ada hasil, melapor ke Polres Badung pada, Senin (22/8) pukul 10.00 Wita. Begitu juga pihaknya bersama keluarga sempat menyebar informasi orang hilang lewat media sosial.
"Tadi saya tahu kalau adik saya ditemukan karena ada saudara sepupu saya yang punya teman seorang tentara di Jembrana, mengabarkan ada penemuan mayat seperti ciri-ciri adik saya. Makanya tadi saya langsung ke sini, dan memang benar," ujar Agung Maruti.
Agung Maruti enggan berspekulasi mengenai penyebab kematian adiknya itu. Namun dirinya merasa kematian adiknya itu sangat janggal. Di mana mobil yang sebelumnya dibawa korban tidak ditemukan alias hilang. Karena merasa janggal, dari pihak keluarga sepakat untuk lakukan otopsi terhadap jenazah korban. "Koordinasi keluarga di Buduk, kita persilahkan dilakukan otopsi. Rencananya hari ini juga akan dibawa ke Rumah Sakit Sanglah (RSUP Prof Ngoerah) Denpasar untuk dilakukan otopsi. Nanti setelah otopsi, baru dibawa ke rumah duka. Biar jelas apa penyebab kematiannya," ucap Agung Maruti yang kemarin datang ke RSU Negara dengan beberapa kerabatnya ini.
Sementara Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP M Reza Pranata mengatakan terkait kasus kematian korban tersebut masih diselidiki. Sementara ini yang bisa disampaikan bahwa mayat Mrs X itu sudah dikenali dan akan dilakukan otopsi di RSUP Prof Ngoerah Denpasar. "Kami masih melakukan upaya penyelidikan. Kalau sudah jelas apa penyebab kematiannya, nanti akan kita sampaikan," ucap AKP Reza. *ode
1
Komentar