Chikungunya Mewabah, Kadis Kebakaran Tumbang
Selain Kadis Kebakaran Karangasem I Nyoman Sutirtayasa, ada 20 orang yang masih satu kampung dengannya, menderita chikungunya.
AMLAPURA, NusaBali
Kadis Kebakaran Karangasem I Nyoman Sutirtayasa menderita sakit chikungunya. Keluarganya juga terserang penyakit yang dipicu gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, itu begitu juga warga lainnya yang masih satu kampung di Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Tercatat 20 orang terserang chikungunya di wilayah tersebut.
“Kami tidak mengerti penyakit macam apa ini yang menyerang, membuat seluruh persediaan terasa sakit,” kata Sutirtayasa dikonfirmasi di Amlapura, Senin (17/4).
Menurut Sutirtayasa, baru pertama terjadi serangan penyakit tersebut di kampungnya, dengan korban cukup banyak. “Kami terserang tiga minggu lalu, tetapi seluruh persendian masih terasa nyeri-nyeri. Di samping itu badan terasa panas dan mual-mual,” kata Sutirtayasa yang tidak opname, hanya rawat jalan.
Puluhan warga yang menderita chikungunya adalah mereka yang tinggal satu jalur dalam satu gang dengan kediaman Sutirtayasa di Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
“Di rumah kami sendiri ada tiga orang yang kena penyakit itu, belum lagi tetangga. Kami hitung ada 20 orang,” tambahnya.
Hal itu dibenarkan warga Lingkungan Jasri Kelod, Jro Mangku Buyut, I Wayan Satya Wiguna, Jro Mangku Manuaba, dan yang lainnya. Mereka silih berganti terserang virus chikungunya. Ada beberapa yang menjalani rawat inap, sebagian besar rawat jalan.
Kadis Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra mengaku telah dapat laporan terkait adanya virus chikungunya yang menyerang sejumlah warga di Lingkungan Jasri Kelod.
“Kami telah melakukan tinjauan lapangan, dan telah pula melakukan pengasapan (fogging),” kata Gusti Bagus Putra.
Dikatakannya, tercatat lima warga korban virus chikungunya yang menjalani rawat inap, selebihnya rawat jalan. Warga diharapkan cepat melapor jika muncul gejala penyakit yang disebabkan virus chikungunya, dengan harapan tidak menyebar ke daerah sekitarnya. * k16
“Kami tidak mengerti penyakit macam apa ini yang menyerang, membuat seluruh persediaan terasa sakit,” kata Sutirtayasa dikonfirmasi di Amlapura, Senin (17/4).
Menurut Sutirtayasa, baru pertama terjadi serangan penyakit tersebut di kampungnya, dengan korban cukup banyak. “Kami terserang tiga minggu lalu, tetapi seluruh persendian masih terasa nyeri-nyeri. Di samping itu badan terasa panas dan mual-mual,” kata Sutirtayasa yang tidak opname, hanya rawat jalan.
Puluhan warga yang menderita chikungunya adalah mereka yang tinggal satu jalur dalam satu gang dengan kediaman Sutirtayasa di Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
“Di rumah kami sendiri ada tiga orang yang kena penyakit itu, belum lagi tetangga. Kami hitung ada 20 orang,” tambahnya.
Hal itu dibenarkan warga Lingkungan Jasri Kelod, Jro Mangku Buyut, I Wayan Satya Wiguna, Jro Mangku Manuaba, dan yang lainnya. Mereka silih berganti terserang virus chikungunya. Ada beberapa yang menjalani rawat inap, sebagian besar rawat jalan.
Kadis Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra mengaku telah dapat laporan terkait adanya virus chikungunya yang menyerang sejumlah warga di Lingkungan Jasri Kelod.
“Kami telah melakukan tinjauan lapangan, dan telah pula melakukan pengasapan (fogging),” kata Gusti Bagus Putra.
Dikatakannya, tercatat lima warga korban virus chikungunya yang menjalani rawat inap, selebihnya rawat jalan. Warga diharapkan cepat melapor jika muncul gejala penyakit yang disebabkan virus chikungunya, dengan harapan tidak menyebar ke daerah sekitarnya. * k16
Komentar