Teknologi MBES pada Jetski Mudahkan Pemetaan Lokasi Kebencanaan
MANGUPURA, NusaBali.com – Penanganan kebencanaan di perairan bisa lebih gercep (gerak cepat) lagi menyusul inovasi perangkat pemetaan bawah laut yang bisa disematkan pada sebuah jetski.
Inovasi yang dilakukan PT Geotronix Pratama Indonesia (Geotronix) ini turut dipamerkan dalam ajang Pertemuan ke-21 NIOHC (North Indian Ocean Hydrographic Commission) yang diselenggarakan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) di Hilton, Sawangan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada 23-25 Agustus 2022.
Dalam pertemuan yang diikuti 16 negara tersebut, Pushidrosal melibatkan keikutsertaan industri sebagai bagian dari ekosistem survei dan pemetaan nasional untuk memamerkan teknologi dan inovasi terkini dari industri survei dan pemetaan.
Salah satu yang menarik perhatian adalah adanya teknologi Multibeam Echosounder (MBES) untuk aplikasi rapid survey yang digunakan untuk memetakan kontur 3 dimensi kedalaman bawah air.
“Peralatan ini bisa digunakan di jetski sehingga pergerakan akan menjadi lebih cepat ke lokasi-lokasi kebencanaan,” kata Fajar Setio Adi, Direktur PT Geotronix, ditemui di arena pameran yang digelar di Hilton.
Disebutkan bahwa umumnya survei dilakukan dengan kapal dan speedboat. Namun kapal survei umumnya berukuran relatif besar sehingga memiliki keterbatasan untuk dapat mengakses area survei tertentu, misalnya pada saat terjadi bencana alam, kecelakaan transportasi (pesawat terbang jatuh atau kapal karam) di laut atau danau di mana sulit untuk memobilisasi kapal survei ke area tersebut, serta penugasan sejenis lainnya yang memerlukan respons cepat.
“Penggunaan personal watercraft atau jetski menjadi salah satu alternatif untuk melakukan rapid survey atau survei cepat di area pesisir yang lokasinya terlalu berisiko untuk disurvei menggunakan kapal tersebut,” kata Fajar.
Untuk dapat melakukan fungsinya dengan optimal dan aman, lanjut Fajar, maka diperlukan peralatan survei yang portabel, ringkas, dan instalasinya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Diakui oleh Fajar jika aplikasi MBES pada jetski adalah hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan tantangannya cukup berat karena konstruksi dan rancang bangunnya harus mengikuti karakter unik wahana jetski itu sendiri.
Namun pada Juli lalu, MBES pada jetski membuktikan betapa efektif dan efisennya untuk dilaksanakan rapid survey.
Geotronix pun mengapresiasi Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat yang telah berpikir out of the box dan mendorong industri untuk berinovasi mewujudkan konsep yang sebelumnya tidak pernah dilakukan di dunia ini.
Banyak tantangan yang ditemui sepanjang proses merealisasikan konsep ini yang telah memotivasi Geotronix untuk mendobrak batasan kompetensi dan berinovasi, terutama pada rancang bangun instalasi sistem di bodi jetski yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Setelah melewati proses engineering yang rumit, Geotronix telah berhasil melakukan Proof of Concept (POC) aplikasi MBES menggunakan jetski dengan MBES merk R2Sonic 2020 yang mampu memetakan hingga kedalaman 200 meter. “R2Sonic 2020 memiliki dimensi yang ringkas dan berukuran ringan sehingga sangat ideal untuk dipasang pada wahana survei berukuran kecil seperti jetski,” kata Fajar.
Geotronix menamakan sistem ini sebagai R2Sonic 2020 Watercraft Portable System. Ketika kecepatan sangat diperlukan dalam operasi survey, R2Sonic 2020 Watercraft Portable System telah terbukti berhasil melakukan fungsinya karena peralatannya yang portabel, instalasi sistemnya mudah dan cepat, serta dapat mengakuisisi data dengan resolusi tinggi.
“Instalasi dapat diselesaikan dalam waktu 3 jam saja, sehingga jetski dapat segera beroperasi ketika dibutuhkan respons cepat,” terang Fajar.
Pengembangan konsep R2Sonic 2020 Watercraft Portable System ini pun tak berhenti sampai di sini, namun akan terus dilakukan baik dari sisi desain maupun kepraktisannya untuk mencapai efisiensi yang diharapkan.
Komentar