Dicurigai Membelot, Disel-Sugita Diancam Pecat
Ancaman PDIP untuk mendepak kader legislatif yang tidak bekerja dan bahkan membelot dalam Pilkada 2015 di Bali, kian mendekati kenyataan.
Tak Pernah Hadiri Kampanye Giriasa, Selalu Mangkir Rapat
MANGUPURA, NusaBali
Khusus di Badung, ada dua kader elite yang telah diusulkan untuk dipecat, karena dicurigai membelot dukung kandidat lain dalam Pilkada 2015: I Wayan Disel Astawa (anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Badung) dan I Made Sugita (anggota Fraksi PDIP DPRD Badung dapil Kuta).
Usulan pemecatan terhadap Wayan Disel Astawa (politisi PDIP asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang telah dua kali periode duduk di DPRD Bali) dan Made Sugita (poliisi PDIP asal Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung) ini diungkapkan Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta, seusai pelantikan DPRD Badung Pengganti Antar Waktu (PAW), Selasa (15/12). Menurut Giri Prasta, usulan pemecatan Disel Astawa dan Made Sugita sudah disampaikan melalui rapoat DPC PDIP Badung.
“Kami sudah rapat di DPC PDIP Badung. Dalam rapat itu telah diusulkan agar mereka (Disel Astawa dan Sugita) dipecat. Kami fair dan terus terang saja, kami sebut nama Pak Wayan Disel Astawa dan Made Sugita,” tegas Giri Prasta yang juga Calon Bupati (Cabup) terpilih di Pilkada 2015 yang diusung PDIP dengan didukung Golkar-NasDem-Hanura.
Giri Prasta yang notabene mantan Ketua DPRD Badung dua kali periode, menyatakan usulan pemecatan Disel Astawa dan Sugita didasari atas bukti-bukti yang kuat. Di antaranya, selama masa kampanye Pilkada Badung 2015, baik Disel Astawa maupun Sugita tidak pernah hadir sama sekali untuk mensupport pasangan Giri Prasta-Ketut Suiasa alias Paket Giriasa, Cabup-Cawabup yang diusung PDIP.
Begitu pula saat digeklar rapat internal Tim Pemenangan Paket Giriasa, menurut Giri Prasta, Disel Astawa dan Sugita tidak perah hadir. Bahkan, sempat beberapa kali mereka dipanggil DPD PDIP Bali pimpinan Dr Ir Wayan Koster MM, namun tetap saja tidak ada perubahan sikap.
Alhasil, kata Giri Prasta, struktur partai menyimpulkan Disel Astawa dan Sigita telah membelot di Pilkada Badung 2015. Dalam Pilkada Badung, 9 Desember 2015, Paket Giriasa tarung head to head melawan pasanganh Made Sudiana-Nyoman Sutrisno alias Paket Susut (diusung Gerindra-Demokrat). Paket Giriasa keluar sebagai pemenang, dengan suara sementara kisaran 60 persen.
Menurut Giri Prasta, ancaman pemecatan terhadap Disel Astawa dan Sugita ini bukan main-main. “Lihat saja buktinya nanti. Pertama, mereka nyeberang (membelot). Kedua, nereka tidak pernah hadir dalam simakrama maupun rapat tim pemenangan. Itu artinya tak bekerja dan tidak ada itikad baik,” beber politisi PDIP asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung (Utara) ini.
Giri Prasta pun kembali menegaskan, ancaman pemecatan Disel Astawa dan Sugita didasarkan atas sikap politik keduanya. Jadi, ini bukan semata melihat perolehan suara Paket Giriasa di kandang yang bersangkutan. Kalau bicara suara, Paket Giriasa unggul di kandang Disel Astawa yakni kawasan Desa Unggasan, Kuta Selatan. Di Desa Ungasam, Girasa rengkuh 4.834 suara, sementara Susut kebagian 2.282 suara. Sebaliknya, di kandang Sugita yakni di Kelurahan Tuban, Giriasa kalah telak karena hanya meraih 921, sementara Susut mendominasi 2.073 suara.
“Jadi, dasar usulan pemecatan tidak semata hanya perolehan suara di kandang. Internal partai sudah tahu persis sikap mereka (Disel Astawa dan Sugita). Bahkan, seluruh kader juga tahu sikap mereka. Saya tegaskan, DPC PDIP mengusulkan agar mereka dipecat,” tandas Giri Prasta, yang Selasa kemarin menyerahterimakan jabatan Ketua DPRD Badung kepada penggantinya dengan status PAW, I Putu Parwata.
Selanjutnya...
Komentar