Imbas Harga Telur Naik, Industri Mamin Skala Kecil Terpukul
JAKARTA, NusaBali
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Luktio mengatakan, kenaikan harga telur saat ini cukup dirasakan dampaknya oleh industri makanan dan minuman (mamin) yang skala kecil.
Sebab dijelaskan Adhi, industri mamin skala kecil biasanya membeli stok bahan baku bersifat harian sehingga ketika ada beberapa bahan baku yang naik tiba-tiba seperti telur membuat mereka tidak kuat bertahan.
"Industri kecil daya tahannya rendah. Mereka bahan baku beli harian atau mingguan. Bukan kayak yang besar ada inventory berbulan-bulan, jadi kalau industri kecil kalau bahan baku tiba-tiba naik, mereka enggak kuat," ujarnya di Jakarta, seperti dilansir kompas.com, Rabu (24/8).
Oleh karena itu, lanjut dia, agar tetap bisa bertahan, tidak sedikit pemain industri mamin berskala kecil menurunkan size penggunaan komposisi telur. Bahkan tidak sedikit juga yang memilih untuk menaikan harga jual ke konsumen.
"Sama kayak tempe, kalau kedelai naik yah mereka menurunkan size jual jadi setengah, terus ada juga yang punya strategi harganya (ke konsumen) naik. Sama kayak telur gitu juga," kata Adhi.
Untuk diketahui, harga telur ayam masih terpantau mahal. Mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga telur ayam per Rabu (24/8) secara rata-rata di nasional bertengger di Rp 30.850 per kilogram.
Harga telur naik yang sebelumnya per tanggal 18 Agustus 2022 dibanderol Rp 30.350, kemudian naik keesokan harinya menjadi Rp 30.450, dan per tanggal 22 Agustus 2022 naik menjadi Rp 30.700 per kilogram.
Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso menduga kenaikan harga telur salah satu faktornya disebabkan oleh program bantuan sosial (bansos) berbentuk bagi-bagi telur dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Memang, peran bansos ada, tapi tolong dicatat, jangan sampai bansos jadi kambing hitam. Ini merupakan mitra," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurut dia, bansos telur justru ikut menyerap produksi peternak. Di sisi lain, bansos juga dapat menekan kasus stunting atau kekurangan gizi pada anak.
Faktor lainnya, ia menduga kenaikan harga telur ayam terjadi karena harga pakan yang naik imbas perang Rusia-Ukraina. *
Komentar