Buruh Bangunan Jatuh ke Sumur Sedalam 20 Meter
Korban dan dua rekannya berniat membongkar bangunan bedeng di belakang sebuah ruko.
MANGUPURA, NusaBali
Seorang buruh bangunan bernama M Saiful Effendi, 40, ditemukan tewas di dasar sumur di sebuah ruko kosong yang terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai, Nusa Dua, Nomor 1001 X, Kecamatan Kuta Selatan, pada Kamis (25/8) pukul 17.30 Wita. Tidak diketahui secara pasti penyebab jatuhnya korban asal Probolinggo, Jawa Timur ini, dikarenakan saat kejadian tidak ada saksi mata. Jenazah korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, sebelumnya dikenal RSUP Sanglah.
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, mengatakan tidak ada yang mengetahui persis kronologi jatuhnya korban ke dalam sumur sedalam 20 meter. Justru kejadian itu terungkap saat papan penutup bagian atas sumur tersebut sudah dalam keadaan patah oleh rekan dari korban bernama Mohamad Rosyidi, 40. Pria asal Probolinggo, Jawa Timur ini curiga tidak melihat korban di lokasi, padahal sebelumnya masih beraktivitas di sana dan membongkar sejumlah barang bekas.
“Kalau yang melihat secara pasti itu tidak ada. Ditemukannya korban dalam sumur itu atas dasar kecurigaan rekannya sesama buruh,” kata Darmada, Kamis malam.
Berangkat dari kecurigaan itulah, rekan korban ini melaporkan kejadian itu ke Polsek Kuta Selatan untuk dilakukan penyelidikan. Nah, dari Polsek Kuta Selatan diteruskan ke petugas Basarnas Denpasar untuk melakukan pengecekan di lokasi itu. Setelah mendapat laporan, tim dikerahkan ke lokasi dengan peralatan lengkap dan mencari tahu kondisi di dalam sumur. “Karena tidak mengetahui secara pasti apakah ada korban, makanya kami turunkan seorang petugas pakaian lengkap ke dasar sumur. Saat berada di dalam sumur itulah, personel melihat korban sudah tidak bergerak,” jelas Darmada.
Atas temuan itu, tim kemudian melakukan proses evakuasi lanjutan dengan kembali menerjunkan satu petugas ke dasar sumur. Dalam pengecekan ulang di dasar itu, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Kemudian jenazah korban berhasil diangkat ke atas dengan bantuan petugas gabungan lainnya. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban dibawa ke RSUP Prof Ngoerah menggunakan ambulan. “Korban berhasil kami evakuasi pada pukul 17.30 Wita. Proses evakuasi berlangsung kurang lebih 1 jam,” kata Darmada.
Sementara, informasi dari petugas kepolisian di lokasi bahwa korban merupakan buruh bangunan yang bekerja bersama dua rekannya yakni Mohammad Rosyidi dan Agus Juze Gumilar. Saat itu, korban dan dua rekannya itu berniat membongkar bangunan bedeng di belakang ruko dan mengumpulkan barang bekas yang ada di dalam ruko. Aktivitas itu sudah dilakukan ke tiganya sejak Kamis pagi pukul 10.00 Wita. Namun, saat jam makan siang tepatnya pukul 13.00 Wita, rekannya bernama Mohammad Rosyidi membeli nasi, sementara saksi Agus Juze Gumilar masih melanjutkan aktivitas pembongkaran bedeng. “Saksi Agus Juze Gumilar ini mengira korban ikut membeli nasi, sementara saksi Mohammad Rosyidi mengira korban masih ikut membantu bongkar bangunan bagian belakang. Jadi, tidak diketahui kejadian secara pasti. Makanya setelah tidak kelihatan, ke dua saksi ini kebingungan mencari korban, sampai selanjutnya dicurigai jatuh ke dalam sumur,” kata salah seorang petugas di lokasi. *dar
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, mengatakan tidak ada yang mengetahui persis kronologi jatuhnya korban ke dalam sumur sedalam 20 meter. Justru kejadian itu terungkap saat papan penutup bagian atas sumur tersebut sudah dalam keadaan patah oleh rekan dari korban bernama Mohamad Rosyidi, 40. Pria asal Probolinggo, Jawa Timur ini curiga tidak melihat korban di lokasi, padahal sebelumnya masih beraktivitas di sana dan membongkar sejumlah barang bekas.
“Kalau yang melihat secara pasti itu tidak ada. Ditemukannya korban dalam sumur itu atas dasar kecurigaan rekannya sesama buruh,” kata Darmada, Kamis malam.
Berangkat dari kecurigaan itulah, rekan korban ini melaporkan kejadian itu ke Polsek Kuta Selatan untuk dilakukan penyelidikan. Nah, dari Polsek Kuta Selatan diteruskan ke petugas Basarnas Denpasar untuk melakukan pengecekan di lokasi itu. Setelah mendapat laporan, tim dikerahkan ke lokasi dengan peralatan lengkap dan mencari tahu kondisi di dalam sumur. “Karena tidak mengetahui secara pasti apakah ada korban, makanya kami turunkan seorang petugas pakaian lengkap ke dasar sumur. Saat berada di dalam sumur itulah, personel melihat korban sudah tidak bergerak,” jelas Darmada.
Atas temuan itu, tim kemudian melakukan proses evakuasi lanjutan dengan kembali menerjunkan satu petugas ke dasar sumur. Dalam pengecekan ulang di dasar itu, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Kemudian jenazah korban berhasil diangkat ke atas dengan bantuan petugas gabungan lainnya. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban dibawa ke RSUP Prof Ngoerah menggunakan ambulan. “Korban berhasil kami evakuasi pada pukul 17.30 Wita. Proses evakuasi berlangsung kurang lebih 1 jam,” kata Darmada.
Sementara, informasi dari petugas kepolisian di lokasi bahwa korban merupakan buruh bangunan yang bekerja bersama dua rekannya yakni Mohammad Rosyidi dan Agus Juze Gumilar. Saat itu, korban dan dua rekannya itu berniat membongkar bangunan bedeng di belakang ruko dan mengumpulkan barang bekas yang ada di dalam ruko. Aktivitas itu sudah dilakukan ke tiganya sejak Kamis pagi pukul 10.00 Wita. Namun, saat jam makan siang tepatnya pukul 13.00 Wita, rekannya bernama Mohammad Rosyidi membeli nasi, sementara saksi Agus Juze Gumilar masih melanjutkan aktivitas pembongkaran bedeng. “Saksi Agus Juze Gumilar ini mengira korban ikut membeli nasi, sementara saksi Mohammad Rosyidi mengira korban masih ikut membantu bongkar bangunan bagian belakang. Jadi, tidak diketahui kejadian secara pasti. Makanya setelah tidak kelihatan, ke dua saksi ini kebingungan mencari korban, sampai selanjutnya dicurigai jatuh ke dalam sumur,” kata salah seorang petugas di lokasi. *dar
Komentar