Usaha Mikro Dominasi Penyaluran KUR di Bali
DENPASAR,NusaBali
Penyaluran KUR di Bali didominasi untuk usaha skema Mikro. Total nilainya sampai dengan 31 Juli 2022 Rp 3,2 triliun untuk 79 ribu debitur.
Sedangkan menurut Kabupaten/Kota, penyaluran tertinggi dicapai oleh Denpasar dengan total Rp794 miliar. Sementara penyaluran KUR terkecil I Kabupaten Klungkung Rp 335 miliar. Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pembendaharaan Negara Provinsi Bali Teguh Dwi Nugroho menyampaikan Kamis (25/8). Hal tersebut terkait dengan pelaksanaan Anggaran (APBN) di Provinsi Bali sampai dengan 31 Juli.
Dikatakan Teguh Dwi Nugroho, KUR merupakan fasilitas pembiayaan dari Pemerintah Pusat untuk mendorong pemulihan ekonomi.”Penyaluran sampai dengan 31 Juli sebesar Rp 5,5 triliun,” jelasnya.
Dikatakan Teguh Dwi Nugroho, sektor Perdagangan Besar dan Eceran masih mendominasi dengan besaran 44 persen pada sektor produksi. Selanjutnya sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 22 persen. Kemudian Industri Pengolahan 14 persen, Jasa Kemasyarakatan Sosial Budaya Hiburan dan Perorangan lainnya 9 persen.
Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum (akmamin) 8 persen dan lainnya 4 persen. Secara total, penyaluran pada Sektor Produksi mencapai 56 persen sedangkan Non-Produksi yang sebesar 44 persen.
Dalam pemaparannya Teguh Dwi Nugroho menyampaikan berbagai hal terkait dengan pelaksanaan APBN 2022 di Provinsi Bali sampai dengan 31 Juli lalu. Diantaranya penerimaan Negara dari Pajak dan Penerimaan Negara Non Pajak, realisasi fisik Dana Alokasi Khusus (DAK), Transfer ke Daerah Dana Desa (TKDD) dan lainnya sampai dengan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sementara cluster Kesehatan sebesar Rp739 miliar (M) . Sedangkan untuk cluster Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat ( PUPR ) meliputi untuk program Padat Karya PUPR realisasi sebesar Rp83 M untuk 2,9 ribu tenaga kerja, untuk program pariwisata PUPR sebesar Rp39 M untuk 3,6 tenaga kerja serta program Ketahanan Pangan PUPR sebesar Rp150 M.
Kemudian untuk cluster Perlindungan Sosial ( Perlinsos )dengan rincian program sembako sebesar Rp168 M, Program Keluarga Harapan sebesar Rp174M, BLT Migor Kemensos Rp51 M, dan untuk BLT Desa Bali Nusra sebesar Rp1,2 Triliun.
“Kementerian Keuangan Regional Bali akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengawal dan mendorong agar pelaksanaan anggaran di Provinsi Bali terus berjalan dengan baik hingga akhir tahun anggaran,” ujar Teguh Dwi Nugroho.
Untuk itu, kata dia diperlukan perhatian seluruh pihak terkait agar dapat bersinergi dengan lebih baik lagi dan mendorong realisasi belanja Pemerintah baik Pusat maupun Daerah, dengan tetap mengedepankan integritas, akuntabilitas dan prinsip value for money. Dengan demikian, diharapkan perekonomian khususnya di Provinsi Bali tetap berjalan dengan baik dan mampu bangkit dari pelemahan akibat pandemi Covid-19 . *k17
Komentar