Guru PAUD se-Kabupaten Badung Adu Kreatif Bikin APE
MANGUPURA, NusaBali.com – Sebanyak 12 guru PAUD se-Kabupaten Badung mengikuti lomba pembuatan dan presentasi Alat Peraga Edukatif (APE) serangkaian Badung Education Fair 2022 di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Kamis (25/8/2022).
Ajang tersebut menjadi wahana adu kreatif bagi para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk membuat APE yang menarik dan bermanfaat bagi siswa PAUD dan aplikatif dari segi pembelajaran yang mengedepankan Merdeka Bermain.
Dalam waktu satu jam, terlihat berbagai macam bentuk permainan yang dibuat oleh 12 guru PAUD tersebut untuk mengakomodasi dan menstimulasi aspek-aspek perkembangan anak, yakni nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan pelajar Pancasila melalui kegiatan bermain yang menyenangkan.
Menurut salah satu juri independen, Ida Ayu Cintiya Nurina, 36, dari TK Negeri Pembina Denpasar, terdapat lima aspek penilaian yang terdiri dari poin orisinalitas, kreativitas, presentasi, kesesuaian bahan, dan partisipasi.
Cintiya Nurina menekankan aspek penting dalam kriteria orisinalitas. Kata guru penggerak angkatan pertama ini, keberadaan internet turut memengaruhi keaslian karya dari para guru. Oleh karena itu, akan dilihat apakah ide APE tersebut memang benar-benar hasil gagasan sendiri, atau dominan diambil dari internet.
Kemudian, pada penilaian aspek partisipasi dapat dilihat dari bagaimana alat peraga yang dibuat tersebut bisa memotivasi anak didik untuk mampu aktif ikut serta dan berkolaborasi dalam pembelajaran.
Sedangkan aspek kreativitas dipengaruhi pula dari bahan yang dipakai para peserta. Jika bahan yang digunakan lebih banyak dari bahan di lingkungan sekitar atau barang bekas maka dinilai bahwa peserta tersebut memiliki jiwa kreatif untuk memanfaatkan bahan-bahan yang ada.
Nilai kreatif tersebut juga bisa dilihat dari bagaimana para peserta membuat pengembangan APE sehingga dapat menstimulasi kemunculan ide atau gagasan baru dari rekan sesama guru PAUD maupun dari anak didik.
“Untuk alat peraga ini, dilihat juga kemanfaatannya, apakah bermanfaat untuk anak usia dini dan multifungsi, yaitu bukan hanya satu aspek perkembangan saja yang distimulasi dengan APE ini,” tambah Cintiya Nurina.
Sementara beberapa peserta membuat APE yang unik dan mampu mencuri perhatian anak-anak begitu dilihat, seperti karya Gede Sudiarta, 34, yang membuat alat peraga berbentuk robot setinggi kurang lebih 1,5 meter berbahan kardus.
Kata guru PAUD dari TK Prshanti Nilayam Kuta ini, ide membuat alat peraga yang ia beri nama ‘robot pintar’ tersebut berawal dari kegemaran anak-anak didiknya dengan bentuk raksasa dan berbau permainan robot. Oleh karena itu, Sudiarta membuat APE tersebut dengan mengusung konsep multigame, di mana anak-anak bisa memainkan berbagai tema permainan dari satu robot tersebut.
“Banyak sekali kegunaannya, jadi di dalam robot ini terdapat semua tema permainan, binatang, tanaman, literasi; semua masuk sih,” jelas Sudiarta yang sudah pernah mengikuti lomba serupa.
Senada dengan Sudiarta, guru dari PAUD Pra Kumara Dharma Kerti Lukluk Ni Kadek Diandra, 32, juga mendapat ide APE dari anak-anak didiknya. Menurut Diandra, anak didiknya menyukai alat transportasi massal seperti kereta api, kapal, dan lainnya. Sebabnya, ia membuat alat peraga yang diberi nama ‘kereta pintar.’
Kemudian, Diandra menaruh beberapa segmen pembelajaran di setiap gerbong kereta dengan tema yang berbeda-beda sesuai aspek-aspek perkembangan anak. Segmen tersebut terdiri dari pengenalan mata jam, penentuan tiga matra landasan transportasi, kegiatan fisik-motorik seperti permainan basket mini yang keranjangnya berada di salah satu gerbong, dan lainnya.
“Anak itu cenderung bosan belajar di kertas aja, pasti suka sama media yang menarik seperti kereta api, helikopter; makanya tak bikin APE kereta api supaya anak-anak tertarik dan tertantang untuk belajar,” tutur Diandra.
Kegiatan yang pertama kali diadakan serangkaian Badung Education Fair 2022 ini diharapkan bermanfaat bukan hanya untuk peserta lomba tetapi juga mampu memotivasi guru-guru PAUD yang lain agar meningkatkan kompetensi mereka dan berkreasi membuat media pembelajaran yang terkemas menarik dan bermanfaat layaknya permainan. *rat
1
Komentar