Fun Drag dan Slalom di Terminal Mengwi Jadi Ajang Silaturahmi MBI Bali
MANGUPURA, NusaBali.com – Komunitas Motor Besar Indonesia (MBI) Wilayah Bali kumpul bareng di Terminal Mengwi, Sabtu (27/8/2022). Bukan sekadar kumpul, karena ada fun drag dan slalom motor besar juga dilangsungkan di area keberangkatan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) terminal tipe A tersebut.
Selain diikuti oleh internal MBI Wilayah Bali, acara yang diramaikan belasan tenant UMKM tersebut juga dapat dihadiri oleh para biker seluruh Bali untuk sekadar temu kangen, silaturahmi, maupun ambil bagian dalam kompetisi fun drag dan slalom kategori 120cc hingga 400cc ke atas.
Untuk slalom atau safety riding dengan rintangan berupa kerucut lalu lintas, diikuti juga oleh kelas tambahan yakni motor matik ber-cc 120-150, selain motor besar kelas Harley-Davidson seperti touring, softail, dan sportster.
Sedangkan fun drag dikhususkan untuk kelas motor besar saja mengingat jarak tracknya hanya 100 meter.
Wakil Ketua MBI Wilayah Bali, Eddy Radja, menyatakan acara tahunan dari komunitas para pengendara motor ber-cc 400 ke atas tersebut juga dirangkaikan dalam program bertajuk ‘Gerakan Merah Putih’ yang biasa diisi dengan bakti sosial dari para anggota pada setiap bulan Agustus.
“Selain itu, juga untuk memunculkan bibit-bibit drag ataupun slalom menghadapi event yang lebih besar,” kata Eddy saat ditemui di lokasi acara.
Event pecinta otomotif hasil kolaborasi MBI Bali dan Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Mengwi tersebut, kata Eddy, lebih mengedepankan ‘fun’ kegembiraan bagi para pesertanya.
Meskipun ada kompetisi namun bukan hal tersebut yang diutamakan. Terlebih lagi, MBI Bali mendukung penuh pecinta fun drag dan slalom sebab tidak ada pemungutan biaya masuk.
Salah satu peserta kompetisi slalom, Gus Darma, 17, mengaku baru pertama kali mengikuti kompetisi kategori safety riding dengan rintangan tersebut meskipun saat mencoba lintasan, siswa kelas XII ini terlihat sudah sangat menguasai medan.
“Ke sini, ikut cuma pingin aja sih, seru kayanya,” kata Gus Darma. Siswa dari SMAN 1 Denpasar ini mengatakan ia hanya sedikit mengalami kesulitan pada lintasan zig-zag dan tikungan sempit.
Menurut Eddy, sebagian besar peserta yang diakomodasi dalam kompetisi slalom adalah biker dari luar komunitas MBI Bali. Biker internal hanya akan menambal kelas-kelas motor besar seperti Harley-Davidson yang rata-rata dimiliki anggota.
Wakil Ketua MBI Bali ini memaparkan sedikitnya terdata 65 peserta slalom motor matik. Ia menambahkan, khusus untuk kelas matik, disediakan tiket on-the-spot dan tidak dipungut biaya. Sedangkan untuk motor besar di setiap kelasnya sudah terdaftar 20-30 peserta baik di slalom maupun di fun drag.
Eddy berharap acara ini bisa berkesinambungan dan MBI Bali mampu menjadi komunitas yang menggerakkan event silaturahmi para biker di Pulau Dewata sekaligus menyediakan wahana pembibitan bagi para biker muda.
Sementara itu, berbicara tentang stigma arogan terhadap pengendara motor besar, termasuk dari segi suara kendaraan dan cara berkendara, Eddy Radja ingin meluruskan bahwa motor besar seperti Harley-Davidson pada dasarnya tidak memiliki pendingin pada mesinnya dan hanya mengandalkan angin. Oleh karena itulah mengapa pengendara motor besar kesannya main geber.
“Semoga tidak dicap arogan, apa pun itu pada intinya, kami juga masyarakat yang memiliki hak yang sama dengan masyarakat yang lain, ya kita saling toleransi sebagai pemakai jalan,” tutur Eddy.
Meski demikian, sebagai salah wakil ketua dari organisasi motor besar dengan 158 anggota, Eddy pun memohon maaf kepada masyarakat bila memang benar ada pengendara yang arogan, walaupun mereka bukan dari MBI Bali. *rat
Komentar