Pacu Tumbuhnya UMKM, Portal Digital Terpadu Jadi Solusi Pelaku Usaha
JAKARTA, NusaBali.com – Bukan hanya mendorong lahirnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saja, namun adopsi digital harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk memacu ekonomi.
Digitalisasi UMKM menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi nasional. Tercatat, pada 2020 jumlah UMKM yang memanfaatkan kanal digital hanya 8 juta dan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, kini jumlahnya meningkat pesat menjadi 19 juta.
Pentingnya soal ini mendorong Grab dan OVO memperkenalkan Solusi UMKM Terpadu di @GrabMerchantID sebagai portal informasi satu pintu bagi UMKM yang berfokus pada tiga pilar utama, yaitu memberikan akses ke konsumen melalui digitalisasi, pusat informasi tentang izin dan sertifikasi, serta akses ke modal usaha.
“Kami percaya akan potensi UMKM Indonesia. Sejak pandemi hingga Mei 2022 tercatat lebih dari 2 juta UMKM sudah didigitalisasi melalui ekosistem Grab dan OVO. Kami berharap dengan adanya solusi UMKM terpadu di @GrabMerchantID ini, kami dapat membidani lahirnya jutaan pelaku-pelaku UMKM baru di Indonesia,” kata Country Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi.
Solusi UMKM Terpadu ini disosialisasikan pada acara Kopdar UMKM Nasional di Gedung SMESCO Indonesia, Jumat (26/8/2022), yang diikuti oleh sejumlah pemilik bisnis dan perwakilan komunitas UMKM (Indonesia Creative Cities Network, UKM Indonesia, Tangan di Atas dan Sahabat UMKM), serta dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki, dan President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.
Penulis, aktivis dan pemilik usaha kuliner Bearrito, di sela-sela diskusi Kopdar UMKM Nasional, menilai akses ke modal usaha, kejelasan mengenai izin dan regulasi serta akses ke konsumen masih menjadi tiga kendala utama dalam mendirikan usaha baru atau bagi para pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha.
“Ketiga hal tersebut merupakan tantangan besar ketika saya baru memulai usaha sendiri. Kemudahan mengakses informasi terkait modal, peraturan dan bagaimana cara menggaet konsumen yang lebih luas sangatlah membantu bagi usaha kecil yang masih memiliki keterbatasan sumber daya,” ungkap Alanda.
.
Pelaku usaha di Indonesia sendiri mulai banyak mengandalkan media sosial dalam kegiatan usahanya, sehingga pusat informasi yang kredibel dan mudah dicerna di media sosial juga menjadi krusial agar para pelaku usaha. “UMKM khususnya, bisa mengakses informasi/solusi/program yang tepat untuk mengembangkan usahanya,” Fiki Satari, Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN).
Grab dan OVO telah menjadi mitra strategis pemerintah Indonesia dalam mendukung tercapainya 30 juta UMKM yang didigitalisasi pada 2024. Sejak pandemi hingga Mei 2022 tercatat lebih dari 2 juta UMKM sudah didigitalisasi melalui ekosistem Grab dan OVO.
“Pemerintah terus mendorong UMKM untuk terhubung ke dalam ekosistem digital agar bisa memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai Rp 4.500 triliun pada tahun 2030. Saya menyambut baik inovasi yang ditawarkan oleh Grab dan OVO dalam bentuk portal informasi yang dapat diakses di media sosial ini,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki.
“Saya juga senang atas semangat para komunitas UMKM dalam menyelenggarakan berbagai rangkaian aktivitas untuk memperingati Hari UMKM Nasional yang jatuh di bulan Agustus ini. Semoga semakin banyak pihak seperti Grab dan OVO yang memiliki komitmen berkelanjutan untuk mewujudkan transformasi digital bagi UMKM kita,” tuntas Menteri Teten.
1
Komentar