Pantai Yehembang Jadi Arena Balapan Liar
Sekitar 6 tahun lalu, balapan liar di Pantai Yehembang makan korban jiwa. Anak oknum polisi pernah terlibat tabrakan saat balapan liar.
NEGARA, NusaBali
Pantai Yehembang di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana kerap dijadikan arena balapan liar. Informasinya, balapan liar ini ditingkahi aksi taruhan atau judi. Selain mengganggu karena suara bising knalpot motor, balapan liar juga menyebabkan ternak warga yang diikatkan dekat pantai sampai lepas. Warga berharap balapan liar ini ditindak tegas.
Menurut warga setempat, aktivitas balapan liar yang digelar di sebelat barat Pura Dang Kahyangan Rambutsiwi ini melibatkan sejumlah anak muda. Balapan liar ini digelar pada hari-hari tertentu, paling sering pada Sabtu dan Minggu. “Hari Sabtu biasanya digelar malam hari. Kalau hari Minggu sejak sore sampai malam,” ungkap krama Banjar Pasar, Dewa Ketut Putra, Selasa (18/4). Pesertanya tidak hanya warga Kecamatan Mendoyo, ada pula dari Kecamatan Pekutatan hingga Kecamatan Negara.
Dikatakan, para pelaku balapan liar dari berbagai wilayah ini sering menggunakan lintasan jalan menuju parkiran Pura Dang Kahyangan Rambutisiwi. Setelah jalannya rusak, mereka beralih ke pantai dengan menuruni jalan setapak. “Kalau kebetulan saya lihat, sering saya tegur. Membubarkan tidak berani. Saat pamadek ramai, kami minta bantuan pecalang,” imbuh waker Pura Dang Kahyangan Rambutsiwi ini.
Dewa Putra mengatakan, petugas kepolisian sering patroli ke kawasan pesisir setempat. Namun para pelaku tidak jera, malah kucing-kucingan dengan petugas. Merasa situasi sudah aman, mereka kembali berkumpul untuk menggelar balapan liar. Sekitar 6 tahun lalu, balapan liar di Pantai Yehembang memakan korban jiwa. Pernah yang terlibat tabrakan anak oknum polisi.
Selain memakan korban jiwa, balapan liar merugikan warga sekitar yang menggembalakan sapi, bebek, maupun mengandangkan babi di tepi pantai. Sudah beberapakali kejadian ternak lepas karena ketakutan, bahkan pernah ada sapi tertabrak pelaku balapan liar. “Kadang tidak nyaman tidur karena suara bising knalpot. Informasinya, balapan liar ini isi taruhan,” imbuh warga lainnya, Dewa Kadek Winata.
Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP I Nyoman Sukadana, tidak menampik kerap menerima laporan mengenai aksi balapan liar di Pantai Yehembang. Pihaknya bersama Polsek Mendoyo sering melakukan tindaklanjut ke lokasi dan merutinkan kegiatan patroli. Tetapi para pelaku yang kerap dibubarkan ini tetap membandel. Pihaknya berencana melakukan tindakan tegas untuk memberikan efek jera. “Kalau tetap tidak bisa diberitahu baik-baik, kami akan lakukan pemeriksaan dan kenakan sanksi tilang kalau ada pelanggaran,” ujarnya. * ode
Pantai Yehembang di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana kerap dijadikan arena balapan liar. Informasinya, balapan liar ini ditingkahi aksi taruhan atau judi. Selain mengganggu karena suara bising knalpot motor, balapan liar juga menyebabkan ternak warga yang diikatkan dekat pantai sampai lepas. Warga berharap balapan liar ini ditindak tegas.
Menurut warga setempat, aktivitas balapan liar yang digelar di sebelat barat Pura Dang Kahyangan Rambutsiwi ini melibatkan sejumlah anak muda. Balapan liar ini digelar pada hari-hari tertentu, paling sering pada Sabtu dan Minggu. “Hari Sabtu biasanya digelar malam hari. Kalau hari Minggu sejak sore sampai malam,” ungkap krama Banjar Pasar, Dewa Ketut Putra, Selasa (18/4). Pesertanya tidak hanya warga Kecamatan Mendoyo, ada pula dari Kecamatan Pekutatan hingga Kecamatan Negara.
Dikatakan, para pelaku balapan liar dari berbagai wilayah ini sering menggunakan lintasan jalan menuju parkiran Pura Dang Kahyangan Rambutisiwi. Setelah jalannya rusak, mereka beralih ke pantai dengan menuruni jalan setapak. “Kalau kebetulan saya lihat, sering saya tegur. Membubarkan tidak berani. Saat pamadek ramai, kami minta bantuan pecalang,” imbuh waker Pura Dang Kahyangan Rambutsiwi ini.
Dewa Putra mengatakan, petugas kepolisian sering patroli ke kawasan pesisir setempat. Namun para pelaku tidak jera, malah kucing-kucingan dengan petugas. Merasa situasi sudah aman, mereka kembali berkumpul untuk menggelar balapan liar. Sekitar 6 tahun lalu, balapan liar di Pantai Yehembang memakan korban jiwa. Pernah yang terlibat tabrakan anak oknum polisi.
Selain memakan korban jiwa, balapan liar merugikan warga sekitar yang menggembalakan sapi, bebek, maupun mengandangkan babi di tepi pantai. Sudah beberapakali kejadian ternak lepas karena ketakutan, bahkan pernah ada sapi tertabrak pelaku balapan liar. “Kadang tidak nyaman tidur karena suara bising knalpot. Informasinya, balapan liar ini isi taruhan,” imbuh warga lainnya, Dewa Kadek Winata.
Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP I Nyoman Sukadana, tidak menampik kerap menerima laporan mengenai aksi balapan liar di Pantai Yehembang. Pihaknya bersama Polsek Mendoyo sering melakukan tindaklanjut ke lokasi dan merutinkan kegiatan patroli. Tetapi para pelaku yang kerap dibubarkan ini tetap membandel. Pihaknya berencana melakukan tindakan tegas untuk memberikan efek jera. “Kalau tetap tidak bisa diberitahu baik-baik, kami akan lakukan pemeriksaan dan kenakan sanksi tilang kalau ada pelanggaran,” ujarnya. * ode
1
Komentar