Pria Bersenjata Golok Rampok Minimarket
Karyawati Diikat, Uang dalam Brankas Digondol
Pada rekaman CCTV memang terlihat ada seorang pria masuk ke dalam toko, namun Kapolsek enggan menjelaskan secara rinci , karena masih diselidiki.
DENPASAR, NusaBali
Warga di sekitar Jalan Teuku Umar, Kelurahan Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar dihebohkan dengan peristiwa perampokan pada salah satu minimarket, Selasa (30/8) pukul 06.37 Wita. Seorang karyawati minimarket diketahui bernama Ni Made Ratna Safitri,26, ditodong golok dan tangannya sempat diikat pakai kabel charger HP sebelum akhirnya perampok berpakaian serba hitam itu mengambil uang jutaan rupiah di dalam brankas.
Peristiwa perampokan yang berlangsung singkat itu membuat warga yang berdatangan ke lokasi TKP tegang. Sebab, awalnya Ratna Safitri mengaku perampok yang beraksi seorang diri itu masih berada di dalam toko modern tersebut. Warga berjaga-jaga di luar toko sembari menunggu kedatangan polisi. Sementara korban saat itu menangis ketakutan.
Ditemui di lokasi TKP, Safitri mengaku pada saat kejadian dirinya baru tiba di lokasi untuk mulai bekerja. Setelah membuka pintu, Safitri menuju meja kasir dan foto-foto kondisi ruangan untuk laporan ke atasannya. Pada saat itu, korban belum sempat menyalakan semua lampu. Tiba-tiba pelaku datang dan langsung menodongkan golok ke arah leher korban.
Safitri mengaku tidak tahu dari mana datangnya pelaku. Tiba-tiba saja sudah di dalam toko dan menodongkan golok. "Badannya pendek. Dia (pelaku) langsung menodong golok ke leher saya. Pada saat itu pelaku mengatakan kenal dengan saya, tapi saya tidak kenal dia, karena mengenakan baju serba hitam," tutur Safitri.
Safitri takut selain karena pelaku bersenjata golok, pelaku juga mengancam kalau korban berani lapor polisi atau berteriak, maka dia (pelaku) akan menebasnya di jalanan. Sambil mengancam, pelaku menggiring korban ke belakang. Sampai di sudut belakang ruangan, pelaku mengikat kedua tangan korban ke belakang badan menggunakan kabel charger HP.
Setelah mengikat tangan korban, pelaku mencabut kabel pada decorder kamera CCTV. Decorder kamera pengawas itu diambil. Setelah itu pelaku mengambil kunci brankas dan menguras isi brankas. Setelah itu, perampok yang belum diketahui identitasnya itu naik ke lantai II toko tersebut. Pada saat itulah korban berusaha melepas ikatan kabel pada tangannya dan kabur ke luar toko.
Sambil menangis, korban lapor ke satpam toko aksesoris HP yang berada di samping kanan toko tempatnya bekerja itu. Karena panik dan takut, korban keluar dengan pintu toko dibiarkan terbuka. Menerima laporan korban, satpam datang untuk menutup pintu toko. "Tadi (kemarin) saat saya keluar, (pelaku) masih di lantai II," ungkap Safitri.
Menerima laporan dugaan peristiwa perampokan itu aparat Polsek Denpasar Barat dipimpin langsung Kapolsek Kompol I Made Hendra Agustina mendatangi lokasi TKP. Polisi langsung menggeledah toko tiga lantai itu selama 30 menit. Sayangnya polisi tidak menemukan pelaku. Polisi pun menginterogasi Safitri yang mengaku jadi korban. Selain itu polisi juga mengumpulkan bukti petunjuk. Salah satunya adalah rekaman kamera CCTV.
Pada rekaman CCTV memang terlihat ada seorang pria masuk ke dalam toko. Namun demikian, Kapolsek enggan menjelaskan secara rinci rekaman CCTV tersebut. Kapolsek Kompol Made Hendra berdalih rekaman kamera CCTV itu masih diselidiki. "Informasi awal yang kami terima terduga pelaku masih berada di dalam toko. Setelah anggota kami datang dan melakukan penggeledahan tidak ditemukan terduga pelaku," ungkap Kompol Made Hendra kepada wartawan di lokasi TKP.
Dia pun enggan berspekulasi terkait terduga pelaku. Dirinya mengatakan identitas pelaku sedang didalami oleh tim. Timnya mengumpulkan bukti petunjuk untuk mengungkap identitas pelaku. Sementara lokasi TKP untuk sementara dipasangi garis polisi. "Untuk sementara kami menyimpulkan itu peristiwa perampokan disertai pengancaman. Terkait keterangan korban yang mengaku diikat pelaku, kami masih dalami rekaman CCTV. Kerugian belum bisa ditaksir, karena masih melakukan penyelidikan. Informasi awal kerugian berupa uang. Karena brankas sudah berhasil dibuka pelaku," tandasnya. *pol
Warga di sekitar Jalan Teuku Umar, Kelurahan Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar dihebohkan dengan peristiwa perampokan pada salah satu minimarket, Selasa (30/8) pukul 06.37 Wita. Seorang karyawati minimarket diketahui bernama Ni Made Ratna Safitri,26, ditodong golok dan tangannya sempat diikat pakai kabel charger HP sebelum akhirnya perampok berpakaian serba hitam itu mengambil uang jutaan rupiah di dalam brankas.
Peristiwa perampokan yang berlangsung singkat itu membuat warga yang berdatangan ke lokasi TKP tegang. Sebab, awalnya Ratna Safitri mengaku perampok yang beraksi seorang diri itu masih berada di dalam toko modern tersebut. Warga berjaga-jaga di luar toko sembari menunggu kedatangan polisi. Sementara korban saat itu menangis ketakutan.
Ditemui di lokasi TKP, Safitri mengaku pada saat kejadian dirinya baru tiba di lokasi untuk mulai bekerja. Setelah membuka pintu, Safitri menuju meja kasir dan foto-foto kondisi ruangan untuk laporan ke atasannya. Pada saat itu, korban belum sempat menyalakan semua lampu. Tiba-tiba pelaku datang dan langsung menodongkan golok ke arah leher korban.
Safitri mengaku tidak tahu dari mana datangnya pelaku. Tiba-tiba saja sudah di dalam toko dan menodongkan golok. "Badannya pendek. Dia (pelaku) langsung menodong golok ke leher saya. Pada saat itu pelaku mengatakan kenal dengan saya, tapi saya tidak kenal dia, karena mengenakan baju serba hitam," tutur Safitri.
Safitri takut selain karena pelaku bersenjata golok, pelaku juga mengancam kalau korban berani lapor polisi atau berteriak, maka dia (pelaku) akan menebasnya di jalanan. Sambil mengancam, pelaku menggiring korban ke belakang. Sampai di sudut belakang ruangan, pelaku mengikat kedua tangan korban ke belakang badan menggunakan kabel charger HP.
Setelah mengikat tangan korban, pelaku mencabut kabel pada decorder kamera CCTV. Decorder kamera pengawas itu diambil. Setelah itu pelaku mengambil kunci brankas dan menguras isi brankas. Setelah itu, perampok yang belum diketahui identitasnya itu naik ke lantai II toko tersebut. Pada saat itulah korban berusaha melepas ikatan kabel pada tangannya dan kabur ke luar toko.
Sambil menangis, korban lapor ke satpam toko aksesoris HP yang berada di samping kanan toko tempatnya bekerja itu. Karena panik dan takut, korban keluar dengan pintu toko dibiarkan terbuka. Menerima laporan korban, satpam datang untuk menutup pintu toko. "Tadi (kemarin) saat saya keluar, (pelaku) masih di lantai II," ungkap Safitri.
Menerima laporan dugaan peristiwa perampokan itu aparat Polsek Denpasar Barat dipimpin langsung Kapolsek Kompol I Made Hendra Agustina mendatangi lokasi TKP. Polisi langsung menggeledah toko tiga lantai itu selama 30 menit. Sayangnya polisi tidak menemukan pelaku. Polisi pun menginterogasi Safitri yang mengaku jadi korban. Selain itu polisi juga mengumpulkan bukti petunjuk. Salah satunya adalah rekaman kamera CCTV.
Pada rekaman CCTV memang terlihat ada seorang pria masuk ke dalam toko. Namun demikian, Kapolsek enggan menjelaskan secara rinci rekaman CCTV tersebut. Kapolsek Kompol Made Hendra berdalih rekaman kamera CCTV itu masih diselidiki. "Informasi awal yang kami terima terduga pelaku masih berada di dalam toko. Setelah anggota kami datang dan melakukan penggeledahan tidak ditemukan terduga pelaku," ungkap Kompol Made Hendra kepada wartawan di lokasi TKP.
Dia pun enggan berspekulasi terkait terduga pelaku. Dirinya mengatakan identitas pelaku sedang didalami oleh tim. Timnya mengumpulkan bukti petunjuk untuk mengungkap identitas pelaku. Sementara lokasi TKP untuk sementara dipasangi garis polisi. "Untuk sementara kami menyimpulkan itu peristiwa perampokan disertai pengancaman. Terkait keterangan korban yang mengaku diikat pelaku, kami masih dalami rekaman CCTV. Kerugian belum bisa ditaksir, karena masih melakukan penyelidikan. Informasi awal kerugian berupa uang. Karena brankas sudah berhasil dibuka pelaku," tandasnya. *pol
1
Komentar