Jembrana Targetkan Prevalensi Balita Stunting Turun ke 8,38 Persen
NEGARA, NusaBali
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jembrana memasang target untuk menekan prevalensi balita stunting menjadi 8,38 persen pada tahun 2024.
Angka prevalensi balita stunting di Jembrana pada 2024 mendatang itu, ditargetkan menurun sekitar 6 persen dari prevalensi stunting tahun 2021 di Jembrana yang berada di angka 14,3 persen. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) saat membuka kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester I Kabupaten Jembrana, di Aula Rapat Lantai II Jimbarwana Pemkab Jembrana, Selasa (30/8). Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jembrana Gusti Ayu Ketut Candrawati alias Candrawati Tamba, jajaran Majelis Desa Adat Jembrana, serta Camat se-Jembrana.
Wabup Ipat selaku Ketua TPPS Jembrana mengatakan, pemerintah telah menetapkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI) sebagai isu Program Prioritas Nasional. Secara nasional, prevalensi balita stunting ditargetkan turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 dari 24,4 persen pada 2021.
“Sedangkan prevalensi balita stunting di Kabupaten Jembrana pada tahun 2021, sudah berada pada posisi 14,3 persen. Kita targetkan pada 2024, prevalensi balita stunting bisa ditekan menjadi 8,35 persen,” ujar Wabup Ipat.
Untuk mencapai target tersebut, Wabup Ipat meminta agar seluruh pemangku kepentingan dapat memberikan komitmennya dalam percepatan penurunan stunting, sebagai prioritas utama di tingkat kabupaten hingga tingkat desa. Kemudian mengoptimalkan mobilitas sumber daya, koordinasi, melaksanakan pemantauan, dan evaluasi sebagai upaya memastikan program terus berjalan dengan baik.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat menghasilkan sebuah komitmen bersama dalam mendukung Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting. Juga dalam percepatan penurunan balita stunting di Kabupaten Jembrana, untuk ke depannya dapat melahirkan generasi muda yang berkualitas dan unggul demi kemajuan Jembrana,” ucap Wabup Ipat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-PPKB) Jembrana Ni Kade Ari Sugianti, mengatakan kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting, ini bertujuan mengidentifikasi risiko, mencari penyebab, serta menganalisis faktor risiko terjadinya stunting. “Diseminasi ini adalah langkah ketiga setelah dilaksanakannya pembentukan tim audit, pelaksanaan audit. Serta terakhir nantinya kegiatan tindak lanjut dari kegiatan audit kasus stunting,” ujar Ari Sugianti yang juga Sekretaris TPPS Jembrana.
Di samping itu, Ari Sugianti menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini juga untuk meningkatkan dan menyelaraskan program dan kegiatan lintas sektor. Serta menyusun rekomendasi dan rencana tindak lanjut audit stunting. “Kegiatan audit kasus stunting ini, diikuti oleh 40 peserta dari Anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Tim Audit Stunting Kabupaten Jembrana. Bertujuan untuk menyelaraskan program lintas sektoral, dan disajikan beberapa materi yang berkaitan dengan upaya penurunan stunting kepada peserta kegiatan. Dengan melibatkan Kepala Bappeda dan Litbang, Kepala Dinas Kesehatan, dan Tim Pakar Audit Stunting sebagai pemberi materi,” ucapnya. *ode
1
Komentar