Kecewa TAPD Diwakilkan, Ketua Dewan Batalkan Rapat
Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi membatalkan rapat, karena kecewa lantaran Tim Penyusun Anggaran Daerah (TAPD) Karangasem diwakilkan.
AMLAPURA, NusaBali
Sedianya membahas serapan anggaran APBD 2017 setelah triwulan I berjalan. Penundaan rapat dalam batas waktu yang belum ditentukan.
Rapat TPAD bersama DPRD Karangasem berlangsung, Selasa (18/4) pukul 10.00 Wita. Setelah jajaran eksekutif datang dan masuk ruang rapat, ternyata hanya Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Karangasem I Made Sujana Erawan yang hadir, yang lainnya diwakilkan. Hal itu menimbulkan kekecewaan Nengah Sumardi.
“Bagaimana mungkin kita mendapatkan laporan penyerapan anggaran, sementara para pimpinan OPD yang mestinya hadir, justru diwakilkan. Sebab, yang paling tahu soal anggaran dan pemegang kebijakan adalah pimpinan masing-masing OPD,” tandas Nengah Sumardi.
Padahal surat dilayangkan Sekretaris DPRD Karangasem I Wayan Ardika ditujukan kepada pimpinan OPD, dan wajib hadir tidak diperkenankan diwakilkan. Kenyataannya hampir semua diwakilkan.
Tampak yang hadir Asisten III I Wayan Purna mewakili Sekda Karangasem I Gede Adnya Muliadi, karena kondisinya belum sepenuhnya pulih dari stroke. Begitu juga Dinas Kesehatan Karangasem, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem, diwakilkan. Ada yang diwakili kepala bidang, ada juga yang diwakilkan kepada sekretaris dinas.
Menurut Nengah Sumardi, evaluasi triwulan I APBD 2017 masih banyak OPD yang rapornya merah, belum mampu menyerap anggaran secara optimal sesuai yang ditargetkan.
“Selayaknya pimpinan OPD yang datang, karena pimpinan itu pemegang kebijakan. Tetapi hasil evaluasi triwulan I rata-rata target tercapai,” kata Sujana Erawan.
Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika mengakui tidak hadir ke DPRD, dan diwakili Sekdis I Wayan Sutrisna. “Kan rapat itu tidak banyak ada kaitannya dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga. Kami saat itu menghadiri rapat di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan,” ujarnya. * k16
Rapat TPAD bersama DPRD Karangasem berlangsung, Selasa (18/4) pukul 10.00 Wita. Setelah jajaran eksekutif datang dan masuk ruang rapat, ternyata hanya Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Karangasem I Made Sujana Erawan yang hadir, yang lainnya diwakilkan. Hal itu menimbulkan kekecewaan Nengah Sumardi.
“Bagaimana mungkin kita mendapatkan laporan penyerapan anggaran, sementara para pimpinan OPD yang mestinya hadir, justru diwakilkan. Sebab, yang paling tahu soal anggaran dan pemegang kebijakan adalah pimpinan masing-masing OPD,” tandas Nengah Sumardi.
Padahal surat dilayangkan Sekretaris DPRD Karangasem I Wayan Ardika ditujukan kepada pimpinan OPD, dan wajib hadir tidak diperkenankan diwakilkan. Kenyataannya hampir semua diwakilkan.
Tampak yang hadir Asisten III I Wayan Purna mewakili Sekda Karangasem I Gede Adnya Muliadi, karena kondisinya belum sepenuhnya pulih dari stroke. Begitu juga Dinas Kesehatan Karangasem, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem, diwakilkan. Ada yang diwakili kepala bidang, ada juga yang diwakilkan kepada sekretaris dinas.
Menurut Nengah Sumardi, evaluasi triwulan I APBD 2017 masih banyak OPD yang rapornya merah, belum mampu menyerap anggaran secara optimal sesuai yang ditargetkan.
“Selayaknya pimpinan OPD yang datang, karena pimpinan itu pemegang kebijakan. Tetapi hasil evaluasi triwulan I rata-rata target tercapai,” kata Sujana Erawan.
Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika mengakui tidak hadir ke DPRD, dan diwakili Sekdis I Wayan Sutrisna. “Kan rapat itu tidak banyak ada kaitannya dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga. Kami saat itu menghadiri rapat di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan,” ujarnya. * k16
Komentar