Desa Adat Dukuh Penaban Ngeroras Massal, Dipuput 7 Sulinggih
AMLAPURA, NusaBali
Desa Adat Dukuh Penaban, Kecamatan/Kabupaten Karangasem menggelar ngeroras massal mengupacarai 185 pitra di Banjar Penaban, Buda Wage Menail, Rabu (31/8).
Upacara ngeroras massal dipuput 7 sulinggih. Sebelumnya menggelar ngaben massal mengupacarai 56 sawa di Setra Desa Adat Dukuh Penaban, Sukra Paing Matal, Jumat (19/8).
Pangrajeg karya I Nengah Sudana Wiryawan mengatakan, Desa Adat Dukuh Penaban menggelar ngaben dan ngeroras massal agar semua pitra bersih hingga terakhir menggelar upacara ngalinggihang jadi Ida Bhatara Hyang Kompyang. Sudana Wiryawan menambahkan, upacara ngeroras massal untuk bayar utang kepada leluhur yang lazim disebut Pitra Rna. Krama yang mengikuti upacara ngaben lanjut ngeroras kena biaya Rp 4 juta, sedangkan krama dari luar desa kena biaya Rp 7 juta.
Bendesa Adat Dukuh Penaban Jro Nengah Suarya turut memimpin upacara mapurwadaksina. Paling depan disusul 185 pitra yang diusung krama dan terakhir menggiring lembu. Jro Nengah Suarya mengatakan, dengan ngeroras massal sehingga krama tidak punya utang lagi kepada leluhur. Sebelum puncak ngeroras, diawali nyurat nama Sukra Wage Uye, Jumat (26/8), nuur tirta Saniscara Kliwon Uye, Sabtu (7/8), mendak catur lan mapepada pada Anggara Pon Menail, Selasa (30/8). Nganyut ke segara Pantai Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem pada Wraspati Kliwon Menail, Kamis (1/9) hari ini. *k16
1
Komentar