Sering Kehilangan Air, Perumda Air Minum Denpasar Gencarkan Tracing Kebocoran Pipa
DENPASAR, NusaBali
Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar semakin gencar melakukan tracing terhadap kebocoran pipa yang sering terjadi di Kota Denpasar.
Sebab, tingkat kebocoran yang menyebabkan tingginya kehilangan air membuat masyarakat sering mengeluh. Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Gde Arsana, Kamis (1/9) mengatakan, tingkat kebocoran pipa di Kota Denpasar saat ini masih cukup tinggi. Pada bulan Juli 2022, tingkat kebocoran di Kota Denpasar masih mencapai 38 persen.
Dengan tingginya tingkat kebocoran, Perumda menurut dia semakin masif melakukan tracing. Sebab, setiap bulannya Perumda kehilangan air sebanyak 494 liter perdetik dari pasokan yang dimiliki IPA Blusung sebanyak 1.300 liter perdetik.
Sementara kata dia, untuk mengetahui titik lokasi pipa bocor tidak mudah, sebab air mati di satu wilayah kebocorannya bisa di lokasi berbeda.
Hal itu membuat pihaknya mengalami kesulitan dan membutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkan titik bocor yang akurat. "Kami saat ini terus melakukan tracing. Sebab, tingkat kebocoran masih tinggi, ini menyebabkan masyarakat selama ini kekurangan pasokan aliran air," ungkapnya.
Seperti halnya sepekan lalu, air yang mati di kawasan Jalan Teuku Umar, namun titik bocor berada di kawasan Tjok Agung Tresna. Dengan kondisi itu, petugas harus mengecek setiap titik dan mengukur tingkat air yang disalurkan.
"Ini sampai lima hari petugas kami mendeteksi lokasi kebocoran. Contoh kemarin di Teuku Umar, itu mati di wilayah sana, setelah di cek-cek itu beberapa kali ternyata yang bocor di Jalan Tjok Agung Tresna yang berimbas ke Teuku Umar. Ini yang masih kami kerjakan dengan tracing rutin," ungkapnya.
Selain kendala mengetahui titik bocor pipa, menurut Ida Bagus Arsana, kendalanya juga posisi pipa yang berada di bawah pepohonan. "Saat menanam pohon di atas pipa itu kan masih kecil, nah saat pohon besar itu akarnya kan membesar juga pipa itulah yang ditekan dan pecah," ujarnya.
Tracing ini menurut dia, salah satu upaya Perumda untuk menurunkan tingkat kebocoran yang selama ini terjadi di Kota Denpasar. Ida Bagus Arsana mengatakan, untuk bulan Juli 2022 ini, tingkat kebocoran sudah menurun sebanyak 2 persen dari 40 persen menjadi 38 persen.
Dia menargetkan akan menurunkan tingkat kebocoran kembali sampai menjadi 25 persen sesuai dengan rasional yang wajar ditentukan oleh pusat. "Dari 38 persen itu, kami menargetkan menurunkan tingkat kebocoran lagi 13 persen sehingga tingkat kebocoran menjadi 25 persen," tandas Ida Bagus Arsana. *mis
1
Komentar