Coming Soon, Metaverse Nusameta Hadir November Mendatang
MANGUPURA, NusaBali.com – Metadata Universe besutan perusahaan teknologi dalam negeri, Metaverse Indonesia dari WIR Group, akan hadir menyuguhkan kecanggihan kombinasi teknologi berbasis Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI).
Konsep metaverse sendiri, menurut Preben Wik, Tech Advisor dari WIR Group, merupakan evolusi dari Web 1.0 yang bersifat statik, kemudian berubah menjadi web generasi kedua yang sudah mulai dinamis di mana ada komunikasi dua arah namun servernya masih tersentralisasi.
Konsep metaverse merupakan bagian dari Web 3.0, di mana para pengguna dapat melakukan interaksi tiga dimensi, yakni selain komunikasi dua arah, server yang digunakan sudah terdesentralisasi.
Kondisi ini mendorong internet menjadi user-oriented atau berorienasi pada pengguna bukan perusahaan teknologi raksasa pemegang tunggal server layaknya Web 2.0.
Dalam metaverse bernama Nusameta yang akan diluncurkan WIR Group, para pengguna diberikan ruang kebebasan berekspresi melalui kustomisasi avatar atau citra diri berupa karakter tiga dimensi, sehingga para pengguna bisa berinteraksi satu sama lain tanpa terpengaruh stigma sosial yang melekat pada kelompok masyarakat tertentu.
Menurut Stephen Ng, Group Chief Metaverse Officer dan CEO Metaverse Indonesia, untuk membangun sebuah dunia metadata yang mampu berdiri kokoh diperlukan infrastruktur berupa fondasi yang kuat sehingga mampu menopang kegiatan di atasnya.
Ketika dibandingkan dengan metaverse yang sudah ada di pasaran teknologi Web 3.0, Stephen menegaskan bahwa pembangunan dunia metadata bukan merupakan ajang perlombaan melainkan bagian dari proses evolusi dari web generasi sebelumnya.
Stephen membeberkan bahwa Nusameta nantinya akan mengubah kebiasaan dunia nyata dan terdapat komponen lain yang membuat metaverse besutan grup perusahaan yang berdiri pada tahun 2009 ini layaknya kegiatan di dunia nyata.
“Kami sedang membangun ekosistem yang bisa mengubah aktivitas kita di dunia nyata melalui metaverse, jadi di sana ada komponen O2O (offline-to-offline),” jelas Stephen dalam sebuah sesi singkat mengenai Nusameta di booth WIR Group serangkaian NXC Internasional Summit 2022, Rabu (31/8/2022) di Hotel Merusaka, The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Dalam komponen tersebut, kata Stephen, terdapat basis ekonomi yang berkelanjutan yang mampu menarik konsumen dari dunia metadata untuk melakukan transaksi fisik. Selain itu, terdapat pula medium di mana para pengguna dapat melakukan ‘play and earn’ atau para pengguna dapat bermain game tertentu untuk mendapat item atau aset.
Nusameta nantinya juga akan menawarkan real-life utility, di mana suatu transaksi dalam blockchain tersebut bisa menghasil transaksi nyata di luar dunia maya metaverse.
Sementara itu, menanggapi kekhawatiran dunia metadata mampu mengikis interaksi organik antarmanusia dan menurunkan kepercayaan diri seseorang untuk tampil sebagai diri sendiri tanpa peran avatar dijawab santai oleh Stephen.
Ia berdalih bahwa Nusameta justru akan membuat manusia menjadi lebih ekspresif melalui klaim digital mereka dengan kustomisasi avatar. Sedangkan, Daniel Surya, Executive Chairman dan Co-Founder dari WIR Group menegaskan bahwa terdapat komponen O2O yang membuat Nusameta bisa berperan sebagai perantara yang mendorong interaksi offline. *rat
Komentar