MCP Triwulan III Badung Capai 84 Persen
Tak Ingin Hanya Sekadar Administratif Saja
MANGUPURA, NusaBali
Monitoring Center for Prevention (MCP) selama ini sebuah sistem yang dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan monitoring capaian kinerja, program pencegahan korupsi, melalui perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Dalam hal ini, MCP Kabupaten Badung pada Triwulan III telah mencapai 84 persen. Capaian inj menempatkan Badung sebagai ranking 2 setelah Kota Denpasar.
Hal tersebut terungkap saat Rapat Evaluasi Capaian Pelaksanaan MCP untuk Triwulan III tahun 2022, di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, belum lama ini. Rapat evaluasi MCP dipimpin Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Inspektur Badung Luh Suryaniti serta diikuti Perangkat Daerah dan Inspektur Pembantu (Irban) Inspektorat.
Inspektur Badung Luh Suryaniti menjelaskan, triwulan III merupakan triwulan yang sangat kritis dan menentukan pencapaian keberhasilan dalam melaksanakan secara administrasi maupun implementasi MCP. Namun dirinya menegaskan, untuk Badung sudah mampu memenuhi baik itu area intervensi, indikator, maupun sub indikator. "Dari 8 area intervensi, 32 indikator dan 88 sub indikator. Semua ini bisa kita penuhi, pemenuhannya tidak ada batas waktu. Jika tidak ada batas waktu, kembali kepada kreativitas dan komitmen dari perangkat daerah yang mengampu area, indikator dan sub indikator," terangnya.
Sementara itu Sekda Adi Arnawa menyampaikan, capaian MCP terdiri dari delapan cakupan intervensi, yang didalamnya terdapat indikator dan sub indikator yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh Perangkat Daerah sebagai pengampu MCP. Menurutnya, bukan hanya capaian yang perlu diketahui. Namun yang paling penting ditekankan adalah perangkat daerah yang menjadi bagian dari sistem MCP agar benar-benar memahami apa yang harus dilakukan terutama terhadap indikator dan sub indikator yang sudah menjadi satu parameter dari MCP.
"Kita tidak mau MCP ini hanya sekedar administratif saja. Tapi yang paling penting implementasi. Oleh karena itu perlu didorong dengan membuat target-target per triwulan capaian MCP dengan indikator dan sub indikator yang memang harus dilakukan masing-masing Perangkat Daerah," ujarnya. *ind
1
Komentar