Dinas PUPR Normalisasi Muara Loloan Yeh Poh
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten badung melakukan normalisasi muara Sungai Yeh Poh atau yang lebih dikenal dengan Loloan Yeh Poh yang berada di Banjar Tegal Gundul, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara.
Proyek normalisasi untuk mengatasi banjir di kala musim hujan di wilayah Berawa dan sekitarnya ini dianggarkan sebesar Rp 400 juta, dana bersumber dari APBD Badung tahun 2022. Kadis PUPR Badung IB Surya Suamba, mengatakan pekerjaan normalisasi yang akan dilakukan yakni membersihkan alur anak sungai dan mengeruk sidementasi. Dijelaskan, kondisi Loloan Yeh Poh saat ini sudah mengalami pendangkalan akibat banyaknya sedimentasi. Selain itu, pada alur sungai di bagian hulu juga mengalami pendangkalan.
“Pendangkalan yang terjadi pada alur sungai dan muara (loloan) ini jika sudah memasuki musim hujan, air akan meluap dan tidak bisa mengalir ke laut dengan segera. Akhirnya ini yang menyebabkan terjadinya banjir,” ujar Surya Suamba, Minggu (3/9).
Pada kegiataan normalisasi muara sungai juga dilakukan pembongkaran saluran yang dibuat oleh pihak swasta, karena tidak sesuai ketentuan. Selain itu, kegiatan normalisasi ini juga membuatkan mulut muara dan jembatan permanen untuk akses masyarakat. “Kami menyampaikan permakluman kepada masyarakat, karena untuk sementara membuat jalan dengan batu kapur menuju pantai. Jalan ini sifatnya sementara, karena truk yang memuat batu tidak bisa melewati pasir. Setelah pekerjaan selesai, jalan sementara ini kami akan bersihkan lagi,” kata birokrat asal Tabanan ini. *ind
“Pendangkalan yang terjadi pada alur sungai dan muara (loloan) ini jika sudah memasuki musim hujan, air akan meluap dan tidak bisa mengalir ke laut dengan segera. Akhirnya ini yang menyebabkan terjadinya banjir,” ujar Surya Suamba, Minggu (3/9).
Pada kegiataan normalisasi muara sungai juga dilakukan pembongkaran saluran yang dibuat oleh pihak swasta, karena tidak sesuai ketentuan. Selain itu, kegiatan normalisasi ini juga membuatkan mulut muara dan jembatan permanen untuk akses masyarakat. “Kami menyampaikan permakluman kepada masyarakat, karena untuk sementara membuat jalan dengan batu kapur menuju pantai. Jalan ini sifatnya sementara, karena truk yang memuat batu tidak bisa melewati pasir. Setelah pekerjaan selesai, jalan sementara ini kami akan bersihkan lagi,” kata birokrat asal Tabanan ini. *ind
1
Komentar