Sikapi Kenaikan Harga BBM, Kadishub Dorong Warga Pakai Transportasi Umum
Kadishub Bali Wayan Gede Samsi Gunarta juga mendorong masyarakat melakukan migrasi kendaraan pribadi berbasis BBM menuju kendaraan berbasis listrik.
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak Sabtu (3/9). Sehubungan hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Bali Wayan Gede Samsi Gunarta mengajak masyarakat Bali mulai beralih menggunakan transportasi umum.
“Masyarakat jangan ngeyel pakai kendaraan pribadi dalam situasi seperti begini,” ujar Samsi Gunarta, ditemui di Kantor Dishub Bali, kawasan Niti Mandala, Denpasar, Senin (5/9) sore.
Untuk di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita), Samsi Gunarta mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan layanan bus Sarbagita dan Trans Metro Dewata. Trans Metro Dewata bahkan sampai saat ini masih memberikan layanan transportasi secara cuma-cuma alias gratis.
Samsi Gunarta juga mendorong masyarakat melakukan migrasi kendaraan pribadi berbasis bahan bakar minyak menuju kendaraan berbasis listrik. Pemprov Bali, menurut Samsi Gunarta, saat ini masih terus melakukan upaya termasuk bekerjasama dengan Bank BPD Bali, agar masyarakat dibantu pembiayaan membeli kendaraan listrik.
Ekosistem kendaraan listrik juga didorong dengan semakin banyaknya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Bali.
“Termasuk penyediaan penukaran-penukaran baterai, beberapa SPBU sekarang juga menyediakan SPKLU,” tambah Samsi Gunarta.
Terkait wacana kereta listrik di Bali, Samsi Gunarta mengutarakan saat ini masih dalam proses kajian. Dikatakan pada tahun depan diharapkan proyek kereta listrik di Bali sudah semakin jelas arahnya, termasuk dari sisi pembiayaan.
“Kalau melihat urgensinya, kita sekarang ini tidak bisa menambah infrastruktur jalan secara maksimal di daerah perkotaan di Bali. Mau tidak mau kita harus menggunakan sistem transportasi yang lain,” kata birokrat asal Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Tabanan.
Rute yang sedang menjadi kajian nantinya dimulai dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, menuju kawasan Seminyak, Kecamatan Kuta. Selain itu juga ada trayek dari bandara ke arah Denpasar, melewati kawasan Renon, Sanur, Pelabuhan Benoa, sebelum kembali ke Bandara Ngurah Rai.
Samsi Gunarta mengakui animo masyarakat menggunakan transportasi umum saat ini belum maksimal. Dan justru pada momentum harga BBM yang terus meningkat, dia mengajak masyarakat Bali mulai mencoba sensasi menggunakan transportasi umum.
“Risiko kecelakaan tinggi, nggak nyaman juga, macetnya kena asap,” ujarnya mengenai penggunaan kendaraan pribadi sepeda motor. *cr78
“Masyarakat jangan ngeyel pakai kendaraan pribadi dalam situasi seperti begini,” ujar Samsi Gunarta, ditemui di Kantor Dishub Bali, kawasan Niti Mandala, Denpasar, Senin (5/9) sore.
Untuk di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita), Samsi Gunarta mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan layanan bus Sarbagita dan Trans Metro Dewata. Trans Metro Dewata bahkan sampai saat ini masih memberikan layanan transportasi secara cuma-cuma alias gratis.
Samsi Gunarta juga mendorong masyarakat melakukan migrasi kendaraan pribadi berbasis bahan bakar minyak menuju kendaraan berbasis listrik. Pemprov Bali, menurut Samsi Gunarta, saat ini masih terus melakukan upaya termasuk bekerjasama dengan Bank BPD Bali, agar masyarakat dibantu pembiayaan membeli kendaraan listrik.
Ekosistem kendaraan listrik juga didorong dengan semakin banyaknya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Bali.
“Termasuk penyediaan penukaran-penukaran baterai, beberapa SPBU sekarang juga menyediakan SPKLU,” tambah Samsi Gunarta.
Terkait wacana kereta listrik di Bali, Samsi Gunarta mengutarakan saat ini masih dalam proses kajian. Dikatakan pada tahun depan diharapkan proyek kereta listrik di Bali sudah semakin jelas arahnya, termasuk dari sisi pembiayaan.
“Kalau melihat urgensinya, kita sekarang ini tidak bisa menambah infrastruktur jalan secara maksimal di daerah perkotaan di Bali. Mau tidak mau kita harus menggunakan sistem transportasi yang lain,” kata birokrat asal Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Tabanan.
Rute yang sedang menjadi kajian nantinya dimulai dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, menuju kawasan Seminyak, Kecamatan Kuta. Selain itu juga ada trayek dari bandara ke arah Denpasar, melewati kawasan Renon, Sanur, Pelabuhan Benoa, sebelum kembali ke Bandara Ngurah Rai.
Samsi Gunarta mengakui animo masyarakat menggunakan transportasi umum saat ini belum maksimal. Dan justru pada momentum harga BBM yang terus meningkat, dia mengajak masyarakat Bali mulai mencoba sensasi menggunakan transportasi umum.
“Risiko kecelakaan tinggi, nggak nyaman juga, macetnya kena asap,” ujarnya mengenai penggunaan kendaraan pribadi sepeda motor. *cr78
Komentar