Dewan Minta Disperindag Gianyar Dialog dengan Pedagang
Sebanyak 707 Pedagang Tutup Lapak di Pasar Rakyat Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Wakil Ketua DPRD Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra, meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar membuka ruang dialog dengan para pedagang di Pasar Rakyat Gianyar.
Dia meyakini para pedagang punya pertimbangan sehigga belum buka lapak di Pasar Rakyat Gianyar. Dengan adanya dialog akan tahu penyebab sekaligus solusi agar 707 pedagang mau buka lapak.
Ida Bagus Gaga Adi Saputra mengingatkan Disperindag Gianyar bicara dari hati ke hati dan mendengar keluh kesah para pedagang. Selanjutnya bersama-sama mencari solusi terbaik. Hindari segala bentuk tekanan bahkan ancaman mencabut hak mereka untuk berjualan. Menurut mantan Sekda Gianyar ini, tindakan seperti itu kurang bijak dan sangat tidak produktif buat semua pihak. “Cari akar masalahnya dengan cara dialog. Bagaimanapun juga, selama bertahun-tahun mereka telah berjasa ikut memutar roda perekonomian daerah, terutama sebelum PRG direvitalisasi,” ungkap Gus Gaga, sapaan akrab mantan Sekda Gianyar ini.
Dengan adanya dialog, Gus Gaga yakin alasan pedagang masih tutup akan terungkap. “Tentu ada alasan mengapa hingga kini mereka tidak menggunakan tempatnya untuk berjualan, inilah yang perlu dicari tahu,” tegasnya. Baginya, ironis jika Pasar Rakyat Gianyar yang dibangun dengan dana pinjaman sangat besar, begitu megah dan mewah, malah sepi ditinggal pedagang dan pembeli. “Tak perlu saling menyalahkan karena hanya akan menguras energi. Sia-sia, jika tidak berorientasi pada solusi,” ungkap Gus Gaga.
Politisi Demokrat ini memprediksi pedagang hanya butuh tempat berjualan yang strategis, ramai dikunjungi pembeli dan dagangannya laku, sekalipun tempatnya sangat sederhana. Buat apa megah dan mewah kalau sepi pembeli dan pedagang tidak dapat pegarus. Gus Gaga juga mengkritisi soal kelonggaran biaya sewa lapak selama 6 bulan pertama sejak Pasar Rakyat Gianyar diresmikan, selanjutnya dikenakan biaya sewa.
Faktanya diberikan cuma-cuma saja pedagang enggan berjualan, apalagi dikenakan biaya sewa. “Ini sangat mengkhawatirkan, jika sampai berlarut-larut, yang rugi kita semua, masyarakat, pedagang dan Pemkab Gianyar. Inilah yang perlu dikomunikasikan untuk mendapatkan solusi,” saran Gus Gaga.
Sebelumnya diberitakan, Pasar Rakyat Gianyar sejak dibuka Februari 2021 hingga kini masih sepi. Dari 1.841 pedagang, sebanyak 707 pedagang pilih menutup kios. Kepala Pasar Rakyat Gianyar, Nengah Mawa Arnata mencatat ratusan kios tersebut terus terusan tutup. Bahkan ancaman akan diambil alih oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan tak digubris. *nvi
Komentar