Geliat Kuta di Jalan Legian
Kuta yang menjadi barometer pariwisata Bali sudah ‘hidup kembali’, artinya wisatawan khususnya wisman lebih mudah dijumpai dibanding saat masa pandemi dulu.
Hal itu ditunjukkan suasana di kawasan Jalan Legian Kuta dan sekitarnya, Selasa (6/9). Lalu lalang wisatawan, para sopir taksi atau driver freelance yang menawarkan jasa, penjaga toko soevernir hingga aktivitas waitress restoran dan kafe melayani wisatawan mulai tampak kesibukannya.
“Memang belum ramai sekali seperti sebelum pandemi. Tetapi sudah mulai ramai seperti ini,” ujar Haji Suharjo, seorang penjual kaos, topi dan assesoris serta souvernir lain di jalur tersebut. Pria asal Madura tersebut menyatakan bersyukur pariwisata Bali, khususnya Kuta pulih kembali.
“Dulu saat pandemi saya sampai sempat pulang jadi buruh buat souvernir,” ungkap dia. Namun setelah pandemi mereda, mulai Maret lalu dia kembali membuka tokonya. “Awalnya sepi. Belakangan sudah mulai ada yang laku. Satu dua ada saja,” terangnya.
Dari menjajakan souvenir itu, dia bisa dapat jualan Rp 200 ribu perhari, meski kadang juga tidak dapat. Tapi bagi Suharjo, kondisi saat ini tetap lebih baik. Pihaknya masih bisa berharap dapat duit dari kedatangan wisman di Kawasan ini. *K17
“Memang belum ramai sekali seperti sebelum pandemi. Tetapi sudah mulai ramai seperti ini,” ujar Haji Suharjo, seorang penjual kaos, topi dan assesoris serta souvernir lain di jalur tersebut. Pria asal Madura tersebut menyatakan bersyukur pariwisata Bali, khususnya Kuta pulih kembali.
“Dulu saat pandemi saya sampai sempat pulang jadi buruh buat souvernir,” ungkap dia. Namun setelah pandemi mereda, mulai Maret lalu dia kembali membuka tokonya. “Awalnya sepi. Belakangan sudah mulai ada yang laku. Satu dua ada saja,” terangnya.
Dari menjajakan souvenir itu, dia bisa dapat jualan Rp 200 ribu perhari, meski kadang juga tidak dapat. Tapi bagi Suharjo, kondisi saat ini tetap lebih baik. Pihaknya masih bisa berharap dapat duit dari kedatangan wisman di Kawasan ini. *K17
1
Komentar