'Perempuan Harus Good, Trust, dan Smart'
Hari ini, BKOW Provinsi Bali melaunching tagline yang berisikan tiga nilai universal sebagai ‘charger’ diri untuk menjadi Kartini penyelamat aset bangsa
DENPASAR, NusaBali
Kartini masa kini tidak hanya berbicara soal memperjuangkan kesetaraan derajat kaum perempuan. Lebih dari itu, Kartini kini juga berperan dalam hal lainnya, yang mana amat penting bila dihubungkan dengan masa depan bangsa. Seperti ungkapan Raden Ajeng Kartini, ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’, maka Kartini masa kini memiliki peran penting dalam mencerahkan aset bangsa yang tiada lain adalah anak-anak.
Menyadari peran perempuan (ibu) sebagai sekolah pertama dan utama bagi anak, para perempuan yang tergabung dalam 23 organisasi di bawah Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, melaunching tagline yang berisikan tiga nilai universal sebagai ‘charger’ diri untuk menjadi Kartini penyelamat aset bangsa. Tagline ini diluncurkan serangkaian HUT ke-54 BKOW, yang dirayakan secara intern tepat di hari Kartini, Jumat (21/4) ini di Bokashi Farma, Jalan Waribang, Denpasar.
“Tema BKOW ke-54 kali ini yaitu keluarga adalah sekolah pertama dan utama. Tema ini berangkat dari kegalauan kami melihat situasi dan kondisi peningkatan kekerasan terhadap anak. Meski negara dan pemerintah sudah hadir dari konteks hukum positif, seperti UU Perlindungan Anak sudah diperbaharui dan hukuman sudah diberatkan, tapi tetap saja anak-anak mengalami kekerasan, katidakadilan, dan eksploitasi,” ujar Ketua BKOW Bali, Dr AA Ngurah Tini Rusmini Gorda, Kamis (20/4) kemarin.
Menurutnya, masalah kekerasan dan eksploitasi anak tidak hanya menjadi urusan negara. Perempuan punya andil dalam mencegah hal ini. Salah satunya dengan menjadi sekolah pertama dan utama bagi anak itu sendiri. “Kehadiran perempuan menjadi sekolah bagi anak, maka dia harus menjadi guru yang baik. Nah, menjadi guru yang baik inilah yang perlu nilai-nilai penguatan sesuai tagline yang kami buat saat ini,” katanya.
Adapun tagline yang diambil memuat tiga nilai penting. Tiga nilai itu adalah Good, Trust, dan Smart (GTS). Tiga nilai ini, dikatakan Tini Gorda sebagai solusi dalam mengantarkan generasi emas menjadi aset bangsa yang bebas dari kekerasan dan eksploitasi. “Kami yang bergerak di organisasi perempuan, berpikir untuk kembali mencharger diri kami, berkiprah dan mengaktualisasikan diri untuk kepentingan perempuan dan anak serta keluarga. Kami juga ingin memberikan penguatan-penguatan lagi dengan nilai-nilai yang harus kami jalankan sebagai seorang ibu,” ungkapnya.
Tini Gorda menjelaskan satu per satu nilai tersebut. Nilai ‘Good’ yang berarti baik, dimaksudkan bagi perempuan agar selalu baik dalam perkataan, pikiran dan tindakan. Kebaikan ini perlu dijaga, karena perempuan akan menjadi role model dan akan dituruti oleh anak-anak.
Sedangkan nilai ‘Trust’ yakni rasa percaya, menurut Tini Gorda perlu dibangun untuk misi penyelamatan aset bangsa ini. Penting bagi perempuan memiliki kepercayaan dan bisa dipercaya, sehingga bisa mentransformasi apapun. Sementara nilai ‘Smart’ atau cerdas, diperlukan sebab perempuan tidak cukup hanya pintar, namun juga harus cerdas secara intelektual, emosional, spiritual dan sosial. “Tidak mungkin habis gelap terbitlah terang bila kita sebagai perempuan tidak bisa menjadi guru yang good, benar-benar bisa jadi role model, dipercaya dan cerdas bagi anak-anak. Perempuan harus memiliki ketiga nilai itu,” tandasnya,
Tini Gorda berharap, usai dilaunchingnya tagline GTS dalam intern BKOW, para anggota nantinya bisa menggetoktularkan nilai-nilai universal tersebut kepada perempuan-perempuan lainnya, mulai dari keluarga, tetangga, hingga lingkungan yang lebih luas, Tini Gorda menegaskan, masa depan generasi muda tanpa kekerasan adalah tanggung jawab kita bersama. * in.
Menyadari peran perempuan (ibu) sebagai sekolah pertama dan utama bagi anak, para perempuan yang tergabung dalam 23 organisasi di bawah Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, melaunching tagline yang berisikan tiga nilai universal sebagai ‘charger’ diri untuk menjadi Kartini penyelamat aset bangsa. Tagline ini diluncurkan serangkaian HUT ke-54 BKOW, yang dirayakan secara intern tepat di hari Kartini, Jumat (21/4) ini di Bokashi Farma, Jalan Waribang, Denpasar.
“Tema BKOW ke-54 kali ini yaitu keluarga adalah sekolah pertama dan utama. Tema ini berangkat dari kegalauan kami melihat situasi dan kondisi peningkatan kekerasan terhadap anak. Meski negara dan pemerintah sudah hadir dari konteks hukum positif, seperti UU Perlindungan Anak sudah diperbaharui dan hukuman sudah diberatkan, tapi tetap saja anak-anak mengalami kekerasan, katidakadilan, dan eksploitasi,” ujar Ketua BKOW Bali, Dr AA Ngurah Tini Rusmini Gorda, Kamis (20/4) kemarin.
Menurutnya, masalah kekerasan dan eksploitasi anak tidak hanya menjadi urusan negara. Perempuan punya andil dalam mencegah hal ini. Salah satunya dengan menjadi sekolah pertama dan utama bagi anak itu sendiri. “Kehadiran perempuan menjadi sekolah bagi anak, maka dia harus menjadi guru yang baik. Nah, menjadi guru yang baik inilah yang perlu nilai-nilai penguatan sesuai tagline yang kami buat saat ini,” katanya.
Adapun tagline yang diambil memuat tiga nilai penting. Tiga nilai itu adalah Good, Trust, dan Smart (GTS). Tiga nilai ini, dikatakan Tini Gorda sebagai solusi dalam mengantarkan generasi emas menjadi aset bangsa yang bebas dari kekerasan dan eksploitasi. “Kami yang bergerak di organisasi perempuan, berpikir untuk kembali mencharger diri kami, berkiprah dan mengaktualisasikan diri untuk kepentingan perempuan dan anak serta keluarga. Kami juga ingin memberikan penguatan-penguatan lagi dengan nilai-nilai yang harus kami jalankan sebagai seorang ibu,” ungkapnya.
Tini Gorda menjelaskan satu per satu nilai tersebut. Nilai ‘Good’ yang berarti baik, dimaksudkan bagi perempuan agar selalu baik dalam perkataan, pikiran dan tindakan. Kebaikan ini perlu dijaga, karena perempuan akan menjadi role model dan akan dituruti oleh anak-anak.
Sedangkan nilai ‘Trust’ yakni rasa percaya, menurut Tini Gorda perlu dibangun untuk misi penyelamatan aset bangsa ini. Penting bagi perempuan memiliki kepercayaan dan bisa dipercaya, sehingga bisa mentransformasi apapun. Sementara nilai ‘Smart’ atau cerdas, diperlukan sebab perempuan tidak cukup hanya pintar, namun juga harus cerdas secara intelektual, emosional, spiritual dan sosial. “Tidak mungkin habis gelap terbitlah terang bila kita sebagai perempuan tidak bisa menjadi guru yang good, benar-benar bisa jadi role model, dipercaya dan cerdas bagi anak-anak. Perempuan harus memiliki ketiga nilai itu,” tandasnya,
Tini Gorda berharap, usai dilaunchingnya tagline GTS dalam intern BKOW, para anggota nantinya bisa menggetoktularkan nilai-nilai universal tersebut kepada perempuan-perempuan lainnya, mulai dari keluarga, tetangga, hingga lingkungan yang lebih luas, Tini Gorda menegaskan, masa depan generasi muda tanpa kekerasan adalah tanggung jawab kita bersama. * in.
Komentar