Korban Baru 2 Tahun Jadi Nelayan, Sebelumnya Pekerja Pariwisata
Pencarian Hari Kedua, Nelayan Hilang di Perairan Tejakula, Buleleng Belum Ditemukan
Informasinya sehari sebelum dinyatakan hilang, Gede Winangun sempat melaut dan mendapat tangkapan banyak, sehingga keesokan harinya dia semangat mencari ikan.
SINGARAJA, NusaBali
Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap Gede Winangun,31, nelayan asal Banjar Dinas Suka Darma, Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng yang dilaporkan menghilang saat memancing di rumpon (rumah ikan) di perairan desa setempat. Namun, hingga pencarian pada hari kedua, Kamis (8/9) sore Tim SAR gabungan belum bisa menemukan keberadaan korban.
Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Buleleng, Dudi Librana Marjaya mengungkapkan pencarian hari kedua diperluas hingga 45 nautical mile ke arah utara, barat, dan timur, dari arah titik terakhir keberadaan korban. Sebelumnya pencarian pada hari pertama difokuskan hingga 20 nautical mile. Namun, hingga Kamis sekitar pukul 17.00 Wita, keberadaan korban Winangun belum juga ditemukan.
Pencarian hari kedua melibatkan Tim SAR Gabungan yang melakukan terdiri dari personel Basarnas, Polair Polres Buleleng, TNI AL, BPBD, dengan dibantu nelayan dan warga setempat. Menggunakan dua rubber boat milik Basarnas dan Polair dan dibantu 10 perahu nelayan setempat. "Pencarian hari ke dua, kami tambah kru dengan menurunkan 2 rubber boat Basarnas dan Polair ditambah 10 jukung dari nelayan. Dibagi empat lokasi pencarian, pencarian ke arah timur dengan rubber Basarnas, barat rubber boat Polair, utara dengan 10 jukung nelayan. Pencarian hari ini masih nihil," kata Dudi.
Sementara itu, Kepala Dusun Suka Darma, Desa Tejakula, Gede Gunajaya menuturkan Gede Winangun merupakan mantan pekerja pariwisata yang banting setir menjadi nelayan akibat pandemi Covid-19. Winangun baru menjadi nelayan selama dua tahun terakhir. Sebelumnya, dia bekerja di sebuah hotel di Kota Denpasar. Begitu pandemi Covid-19 merebak, dia pulang dan menetap di rumah.
"Saat pandemi Covid-19 pulang dan bekerja di rumah. Dia (Winangun) membeli jukung untuk digunakan melaut. Baru sekitar dua tahun jadi nelayan," ujar Kadus Gunajaya saat dikonfirmasi terpisah. Kata Gunajaya, dari penuturan keluarga Winangun, sehari sebelum dinyatakan hilang dia sempat melaut dan mendapat tangkapan banyak. Sehingga suami dari Kadek Fajar Indraswari,30, ini, esoknya pada, Selasa (6/9) kembali mencari ikan. Sayangnya, dia tak kunjung pulang. Keberadaannya tak diketahui dan hanya perahu jukungnya yang ditemukan.
Winangun merupakan seorang ayah dari dua orang putri yang masih berumur 7 tahun dan 1,5 tahun. Menurut Gunajaya, Winangun dikenal sebagai sosok yang pendiam. "Sehari-hari korban terkenal pendiam tidak banyak bicara. Tidak ada dugaan bunuh diri. Saya tanyakan ke istri tidak ada permasalahan, pamit melaut seperti biasanya. Biasanya berangkat pagi, pulang sore" ujarnya.
Kata Gunajaya, pihak keluarga Winangun telah menggelar doa di Pura Dalem dan Pura Segara desa setempat untuk memohon keselamatan. "Untuk upacara pencarian sementara belum ada. Kemarin keluarga upacara meayu-ayu memohon keselamatan di Pura Dalem dan Pura Segara," ungkap Gunajaya. Seperti diberitakan sebelumnya, seorang nelayan asal Banjar Dinas Suka Darma, Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng, bernama Gede Winangun,31, dilaporkan menghilang saat memancing di rumpon (rumah ikan) perairan desa setempat.
Perahu jukung korban ditemukan terombang-ambing di tengah laut dalam keadaan kosong. Sementara korban raib dan keberadaannya tak diketahui sejak terakhir terlihat, pada Selasa (6/9) sore. Informasi yang dihimpun, korban Winangun mulanya berangkat melaut, pada Selasa siang sekitar pukul 14.00 Wita. Korban biasa memancing di rumpon yang berjarak sekitar 9 mile atau 7 kilometer ke tengah laut dari Pantai Kapal, Banjar Dinas Sukadarma, Desa Tejakula. Namun, hingga malam hari sekitar pukul 20.00 Wita, korban tak kunjung pulang.
Keberadaan Winangun terakhir kali dilihat oleh rekan sesama nelayan bernama Made Sujana, 40, pada Selasa sore sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu, Sujana melihat korban sedang memancing di rumpon tengah laut Perairan Tejakula. Sujana sempat mengajak korban berbarengan pulang. Namun korban tidak mau pulang dengan alasan masih ingin memancing ikan. Sujana akhirnya meninggalkan korban. Karena tak kunjung pulang hingga Rabu (7/9) pagi, petugas bersama nelayan setempat pun melakukan pencarian. Di tengah pencarian itu, perahu warna putih biru milik korban ditemukan dalam keadaan kosong dan terombang-ambing di laut. *mz
Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Buleleng, Dudi Librana Marjaya mengungkapkan pencarian hari kedua diperluas hingga 45 nautical mile ke arah utara, barat, dan timur, dari arah titik terakhir keberadaan korban. Sebelumnya pencarian pada hari pertama difokuskan hingga 20 nautical mile. Namun, hingga Kamis sekitar pukul 17.00 Wita, keberadaan korban Winangun belum juga ditemukan.
Pencarian hari kedua melibatkan Tim SAR Gabungan yang melakukan terdiri dari personel Basarnas, Polair Polres Buleleng, TNI AL, BPBD, dengan dibantu nelayan dan warga setempat. Menggunakan dua rubber boat milik Basarnas dan Polair dan dibantu 10 perahu nelayan setempat. "Pencarian hari ke dua, kami tambah kru dengan menurunkan 2 rubber boat Basarnas dan Polair ditambah 10 jukung dari nelayan. Dibagi empat lokasi pencarian, pencarian ke arah timur dengan rubber Basarnas, barat rubber boat Polair, utara dengan 10 jukung nelayan. Pencarian hari ini masih nihil," kata Dudi.
Sementara itu, Kepala Dusun Suka Darma, Desa Tejakula, Gede Gunajaya menuturkan Gede Winangun merupakan mantan pekerja pariwisata yang banting setir menjadi nelayan akibat pandemi Covid-19. Winangun baru menjadi nelayan selama dua tahun terakhir. Sebelumnya, dia bekerja di sebuah hotel di Kota Denpasar. Begitu pandemi Covid-19 merebak, dia pulang dan menetap di rumah.
"Saat pandemi Covid-19 pulang dan bekerja di rumah. Dia (Winangun) membeli jukung untuk digunakan melaut. Baru sekitar dua tahun jadi nelayan," ujar Kadus Gunajaya saat dikonfirmasi terpisah. Kata Gunajaya, dari penuturan keluarga Winangun, sehari sebelum dinyatakan hilang dia sempat melaut dan mendapat tangkapan banyak. Sehingga suami dari Kadek Fajar Indraswari,30, ini, esoknya pada, Selasa (6/9) kembali mencari ikan. Sayangnya, dia tak kunjung pulang. Keberadaannya tak diketahui dan hanya perahu jukungnya yang ditemukan.
Winangun merupakan seorang ayah dari dua orang putri yang masih berumur 7 tahun dan 1,5 tahun. Menurut Gunajaya, Winangun dikenal sebagai sosok yang pendiam. "Sehari-hari korban terkenal pendiam tidak banyak bicara. Tidak ada dugaan bunuh diri. Saya tanyakan ke istri tidak ada permasalahan, pamit melaut seperti biasanya. Biasanya berangkat pagi, pulang sore" ujarnya.
Kata Gunajaya, pihak keluarga Winangun telah menggelar doa di Pura Dalem dan Pura Segara desa setempat untuk memohon keselamatan. "Untuk upacara pencarian sementara belum ada. Kemarin keluarga upacara meayu-ayu memohon keselamatan di Pura Dalem dan Pura Segara," ungkap Gunajaya. Seperti diberitakan sebelumnya, seorang nelayan asal Banjar Dinas Suka Darma, Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng, bernama Gede Winangun,31, dilaporkan menghilang saat memancing di rumpon (rumah ikan) perairan desa setempat.
Perahu jukung korban ditemukan terombang-ambing di tengah laut dalam keadaan kosong. Sementara korban raib dan keberadaannya tak diketahui sejak terakhir terlihat, pada Selasa (6/9) sore. Informasi yang dihimpun, korban Winangun mulanya berangkat melaut, pada Selasa siang sekitar pukul 14.00 Wita. Korban biasa memancing di rumpon yang berjarak sekitar 9 mile atau 7 kilometer ke tengah laut dari Pantai Kapal, Banjar Dinas Sukadarma, Desa Tejakula. Namun, hingga malam hari sekitar pukul 20.00 Wita, korban tak kunjung pulang.
Keberadaan Winangun terakhir kali dilihat oleh rekan sesama nelayan bernama Made Sujana, 40, pada Selasa sore sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu, Sujana melihat korban sedang memancing di rumpon tengah laut Perairan Tejakula. Sujana sempat mengajak korban berbarengan pulang. Namun korban tidak mau pulang dengan alasan masih ingin memancing ikan. Sujana akhirnya meninggalkan korban. Karena tak kunjung pulang hingga Rabu (7/9) pagi, petugas bersama nelayan setempat pun melakukan pencarian. Di tengah pencarian itu, perahu warna putih biru milik korban ditemukan dalam keadaan kosong dan terombang-ambing di laut. *mz
1
Komentar