Kasus Pengawas Proyek Tewas Tertindih Beton Dihentikan
GIANYAR, NusaBali
Kasus tewasnya Chartco Silvanus Andrian, 52, pengawas proyek pembangunan infrastruktur hotel di Banjar Singaperang, Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Senin (5/9) sekitar pukul 14.30 Wita masih menyisakan misteri.
Namun keluarga sudah menerima meninggalnya tulang punggung keluarga ini murni sebagai musibah, kecelakaan kerja. Jasad pria asal Surabaya ini pun telah tiba di rumah duka.
Menjadi misteri, karena kasus ini masih menyisakan pertanyaan. Pasalnya belum ada hasil visum tentang kematian korban. Posisi dan kondisi korban saat tertindih pun relatif janggal. Sebab tak ada yang mengetahui bagaimana korban bisa tertindih, serta tidak ada yang mendengar korban saat tertindih. Padahal, tak jauh dari sana, sejumlah pekerja proyek lainnya sedang beristirahat.
Berdasarkan pengamatan pada sebuah foto yang menunjukkan jasad korban tertindih, tidak ditemukan adanya cipratan darah. Korban tertindih dalam posisi tertelungkup. Adapun bagian tubuh yang tertindih ini, di antaranya leher, pundak, tangan kanan, lengan kiri dan kedua betis. Saat buis tersebut diangkat, kondisi tubuh korban masih utuh, tidak terdapat darah ataupun pipih usai tergenjet buis.
Sementara kondisi buis yang pada data kepolisian berdiameter satu meter, dengan ketebalan 10 centimeter itu, kondisinya masih utuh. Hanya terdapat bekas tanah basah di bagian atas.
Direktur RSU Payangan, Dokter I Gusti Ngurah Gede Putra mengatakan, saat korban dibawa ke RSU Payangan, kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal. Pihaknya tidak melakukan visum, dikarenakan tak ada permintaan dari pihak kepolisian.
"Pasien memang kita tangani setelah mendapat laporan dari warga dan kita berusaha menolong dan sudah dinyatakan meninggal. Untuk permintaan visum dari kepolisian belum ada," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Payangan, AKP I Putu Agus Ady Wijaya mengatakan saat ini jenazah korban telah dipulangkan ke Surabaya. Dan, dari pihak keluarga telah menerima hal ini sebagai musibah. "Mayatnya sudah di Surabaya dan keluarga menganggap kejadian tanpa pidana," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pembangunan infrastruktur proyek hotel PT Swargaloka Resort di Banjar Singaperang, Desa Buahan, Kecamatan Payangan makan korban jiwa. Seorang pengawas proyek, Chartco Silvanus Andrian, 53, asal Wonorejo Selatan, Desa Wonorejo, Kecamatan Rungkut Kota Surabaya dikabarkan tertindih Buis material proyek hingga meregang nyawa.
Informasi dihimpun, kecelakaan kerja ini terjadi pada Senin (5/9) sekitar Pukul 14.00 WITA. Posisi korban tertindih Buis pertama kali dilihat oleh sopir truk, Yakobus Nenabu, yang saat itu hendak menurunkan pasir di TKP.
Sementara menurut operator eskavator I Ketut Arya Susanta, bahwa para pekerja terakhir melihat korban sekitar Pukul 12.00 WITA. Korban dilihat berdiri dengan jarak kurang lebih 100 meter tempatnya bekerja mengoperasikan eskavator. Oleh karena sudah jam istirahat, seluruh pekerja beranjak untuk makan siang. Sejak saat itulah, pekerja tidak melihat korban.
Hingga akhirnya sekitar Pukul 14.00 WITA, sopir truk Yakobus melihat korban tertindih Buis. Kemudian saksi berteriak memanggil pekerja yang lain yang saat itu sedang bekerja di bawah TKP dekat sungai.
Begitu didekati, posisi korban sudah tidak bergerak dan diperkirakan sudah sudah meninggal. Maka para pekerja maupun tidak berani mengangkat Buis yang menimpa korban dan melaporkan hal tersebut ke pihak Kepolisian Polsek Payangan. *nvi
1
Komentar