Hujan Deras Warnai Relokasi Patung Bung Karno

Relokasi patung seberat 5 ton ini diwarnai hujan deras. Masyarakat sekitar pun tumpah ruah menonton dari emperan toko yang berjejer. Namun hujan deras yang mengguyur kawasan ini membuat pemindahan patung sedikit terhambat. Semula dijadwalkan pembongkaran dan pemindahan pada pukul 22.00 Wita hingga 23.00 Wita. Namun hingga pukul 23.00 Wita semalam proses pembongkaran masih belum dilakukan.

Tepat sekitar pukul 22.47 Wita, untuk kelancaran relokasi, Kadis PUPRPKP Tabanan I Made Dedy Darma Saputra terlihat menghaturkan pejati di Palinggih perempatan.

Darma Saputra mengatakan, relokasi patung Bung Karno mendatangkan tim Nyoman Nuarta dari Bandung. Dipilih Kamis malam untuk relokasi adalah pertimbangan dari tim Nyoman Nuarta. "Timnya baru datang dua hari lalu (Selasa). Kemudian sejak kemarin (Rabu) persiapan," jelasnya di lokasi, semalam.

Menurutnya patung diangkat menggunakan 1 craine kapasitas 25 ton, kemudian diangkut menggunakan truk tronton terbuka menuju Taman Bung Karno atau Taman Kota Tabanan dan dikawal polisi. "Sampai di taman kota patung akan tutupi terpal sembari menunggu pondasi selesai," tuturnya.

Hingga pukul 23.00 Wita sebagai jadwal relokasi, Patung Bung Karno ini belum dipindah. Hujan deras masih terjadi di kawasan Kecamatan Kediri. Rencananya begitu patung diangkat craine arus lalu lintas Denpasar-Gilimanuk ditutup total. Pembangunan dan penataan kedua patung ini menelan anggaran lumayan banyak. Untuk pemindahan dan penataan Patung Bung Karno nilai pagunya mencapai Rp 1,9 miliar dengan nilai kontrak Rp 1,4 miliar. Kemudian pembangunan dan Penataan Patung Wisnu Murti pagu anggarannya mencapai Rp 1,4 miliar dengan nilai kontrak Rp 1,1 miliar. Mengenai Patung Wisnu Murti, pematungnya adalah warga Tabanan I Made Sudarwa. Dia pemahat asal Banjar Penarukan Kelod, Desa Penarukan, Tabanan. Patung Wisnu Murti ini dirancang memiliki tinggi total sampai pondasi mencapai 9 meter. *des