Kriya dan Wastra Dibukakan Akses Pasar Internasional
MANGUPURA, NusaBali
Sebagai salah satu upaya mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriya dan Wastra merambah pasar internasional, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) RI, Dewan Kerajinan Nasional (Dekarnas) bersama Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) memberikan akses dan ruang terbuka kepada para pelaku usaha, termasuk kaum disabilitas.
Salah satu upaya tersebut dengan mengandeng WhatsApp Katalog untuk memasarkan hasil usaha. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini bisa mempertemukan UMKM lokal dengan market internasional.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) RI Teten Masduki, mengatakan pelaku UMKM di daerah khususnya para perajin kriya, wastra, dan penyandang disabilitas didorong agar terhubung ke dalam ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Dengan begitu, teman-teman disabilitas dapat menjadi pelaku usaha yang berdaya dan khususnya perajin yang dapat naik kelas dan mampu menjadi kekuatan ekonomi daerah dan kebanggaan nasional di pasar global.
“Diharapkan dapat tercipta ekosistem inklusif antara UMKM perajin kriya dan Wastra dengan agregator yang memiliki peran untuk mengkonsolidasikan proses bisnis, seperti konsolidator produksi (factory sharing), rumah pengemasan bersama, on boarding digital, memahami tren pasar, sehingga dapat melakukan ekspor untuk pasar dunia,” kata Teten Masduki saat peluncuran Chatbot dan WhatsApp Katalog di Balicolletion, kawasan The Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Kamis (8/9).
Diakuinya, dengan peluncuran program ini diyakini dapat mendukung perluasan ekosistem digital sebagai program pemberdayaan UMKM perajin kriya dan wastra dan penyandang disabilitas produktif. Kegiatan yang dilakukan bersama WhatsApp Indonesia, Dekarnas dan Yayasan PTI ini adalah salah satu bentuk kolaborasi dalam rangka mendorong terbentuknya ekosistem digital. Hal ini sejalan dengan target dari Presiden Joko Widodo agar sebanyak 30 juta UMKM dapat terhubung dengan ekonomi digital pada 2024. “Untuk itu perlu mendorong sektor swasta seperti WhatsApp maupun Yayasan PTI yang menggandeng perajin disabilitas menjadi penyedia platform yang semakin mendorong produk di sektor ini masuk dalam tingkat dunia,” harapnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Global untuk Dampak Sosial WhatsApp, Clair Deevy, mengatakan WhatsApp berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memberdayakan UMKM untuk go digital dan mengembangkan usaha. Dia juga percaya bahwa UMKM di Indonesia memiliki kapasitas digital dan siap mengambil bagian dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia. “MUKM yang dapat berinteraksi dan memasarkan produk secara online diharapkan dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya di pasar yang semakin kompetitif,” katanya.
Dilanjutkan dia, dengan diluncurkannya chatbot WhatsApp, UMKM dari Sabang sampai Merauke diharapkan dapat belajar berbagai bahan untuk go digital dan scale up hingga mendapatkan sertifikasi kapan saja sesuai ketersediaan waktu. Kemudian, UMKM yang sudah terlatih dan berkembang dapat mengajukan diri untuk ditampilkan di website terkurasi UKMJagoWAn.id yang bertujuan menyediakan wadah keberlanjutan dari pelatihan, memperluas akses pasar UMKM dan membantu promosi UMKM lokal Indonesia go internasional. “Ini semua gratis alias tidak dipungut biaya,” tegasnya. *dar
1
Komentar