Enam Siswa Kurang Mampu dan 10 Penyandang Disabilitas Dapat Tali Kasih
Semarak HUT ke-14 SMPN 3 Sukawati
GIANYAR, NusaBali
Semarak HUT ke-14 SMPN 3 Sukawati, Gianyar, diisi dengan aneka lomba dan aksi sosial.
Salah satunya kunjungan ke rumah siswa kurang mampu dan penyandang disabilitas. Saat kunjungan menyerahkan tali kasih berupa paket sembako. Kasek SMPN 3 Sukawati, I Made Cikera SPd MPd menyemangati para siswa untuk semangat belajar.
Made Cikera menjelaskan, perayaan HUT ke-14 SMPN 3 Sukawati dengan tema 'Bangkitkan Trisula yang Berwibawa Berlandaskan Tri Hita Karana’ digelar pada Selasa (6/9). Lomba intern sekolah yang digelar yakni lomba masatua Bali, nyastra, lagu pop Bali, storytelling, dan jalan santai. Serangkaian HUT Trisula (sebutan SMPN 3 Sukawati) juga dimaknai dengan aksi sosial tali kasih yakni kunjungan ke rumah siswa kurang mampu dan penyandang disabilitas. Saat kunjungan rumah, Kasek SMPN 3 Sukawati menyerahkan paket sembako. “Kunjungan ini sebagai bentuk perhatian sekolah terhadap kondisi siswa,” ungkap Cikera, Kamis (8/9).
Kriteria penerima bantuan sesuai data saat penerimaan peserta didik baru (PPDB). “Kami sesuaikan dengan data dari Desa Batubulan Kangin. Ada yatim piatu hanya tinggal sama nenek,” ungkap guru asal Banjar Mula, Desa Batubulan Kangin ini. Tali kasih ini didukung Komite Sekolah, Perbekel Desa Batubulan Kangin, dan Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Gianyar, Mangku Swarjaya. Kepedulian SMPN 3 Sukawati tak terlepas dari kisah Made Cikera di masa lalu. Lahir dan dibesarkan dari keluarga sederhana yang tetap bertekad untuk mengenyam pendidikan.
Di luar sekolah, Cikera yang Ketua Pasraman Budi Pekerti Desa Adat Batuyang juga mendidik 32 siswa. Setiap hari Minggu, Cikera bersama guru lainnya mengajarkan tentang adat, budaya, agama Hindu lewat praktek upakara, menari, dan dharmagita. “Semasih mampu saya ingin tetap mengabdi pada duniapendidikan,” ujar guru yang pernah keliling menari ke hotel-hotel di era tahun 1988 ini. *nvi
Kriteria penerima bantuan sesuai data saat penerimaan peserta didik baru (PPDB). “Kami sesuaikan dengan data dari Desa Batubulan Kangin. Ada yatim piatu hanya tinggal sama nenek,” ungkap guru asal Banjar Mula, Desa Batubulan Kangin ini. Tali kasih ini didukung Komite Sekolah, Perbekel Desa Batubulan Kangin, dan Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Gianyar, Mangku Swarjaya. Kepedulian SMPN 3 Sukawati tak terlepas dari kisah Made Cikera di masa lalu. Lahir dan dibesarkan dari keluarga sederhana yang tetap bertekad untuk mengenyam pendidikan.
Di luar sekolah, Cikera yang Ketua Pasraman Budi Pekerti Desa Adat Batuyang juga mendidik 32 siswa. Setiap hari Minggu, Cikera bersama guru lainnya mengajarkan tentang adat, budaya, agama Hindu lewat praktek upakara, menari, dan dharmagita. “Semasih mampu saya ingin tetap mengabdi pada duniapendidikan,” ujar guru yang pernah keliling menari ke hotel-hotel di era tahun 1988 ini. *nvi
1
Komentar