Bali Masih Minus 20 Ribu Wisatawan
DENPASAR,NusaBali
Bali masih minus sekitar 20 ribu wisatawan per hari, bila dibandingkan dengan kondisi pariwisata Bali saat normal seperti sebelum pandemi Covid-19.
Saat ini rata-rata kunjungan wisatawan, baik domestik maupun manca negara baru mencapai rata-rata 10 ribu per hari.
Tokoh pariwisata Panudiana Kuhn mengatakan Selasa(6/9).
Dengan jumlah kunjungan yang baru rata-rata 10 ribu per hari, tentu masih banyak hotel, vila dan akomodasi lainnya yang kekurangan tamu. Selain itu masih banyak hotel yang belum buka.
Jumlah kamar hotel di Pulau Dewata ini dikatakan Panudiana Kuhn sebanyak 146 ribu kamar. "Sekarang ini jumlah wisatawan yang datang baru sepertiga dari jumlah yang datang sebelum pandemi, " ucap Ketua Ikatan Alumni Doktor Pariwisata Universitas Udayana.
Karena itulah, menurut Panudiana Kuhn sebaran wisatawan di Bali belum merata. Yang ramai baru beberapa kawasan saja, diantaranya Nusa Dua, Sanur, Canggu, Sanur dan kawasan Ubud.
"Yang lainnya masih belum begitu (ramai), " ujar pria yang mantan Ketua Apindo Bali. Harga atau tarif kamar hotel di Bali dikatakan Panudiana Kuhn sudah termasuk rendah. Dia menyebut tarif hotel bervariasi. Ada hotel berbintang 2 -4 tarifnya antara Rp 300 ribu, Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu per malam. Namun ada juga yang Rp 3 juta -Rp 3,5 juta hingga Rp 10 juta lebih- biasanya jaringan luar negeri, untuk hotel bintang 5.
"Dengan harga yang sudah rendah itu, masih banyak yang belum terisi. Apalagi kalau dinaikkan..." ujar Panudiana Khun.
Hal itu, kata dia, karena jumlah wisatawan yang masih kurang dibanding dulu saat kondisi normal. Karena itu menurut Panudiana Kuhn, penerbangan langsung ke Bali mesti diperbanyak agar jumlah wisatawan bisa kembali normal sebagaimana sebelum pandemi. Bahkan diharapkan bisa lebih. "Selain itu batasi penambahan kamar hotel atau moratorium benar-benar dilakukan, " tandas dia. *k17
Dengan jumlah kunjungan yang baru rata-rata 10 ribu per hari, tentu masih banyak hotel, vila dan akomodasi lainnya yang kekurangan tamu. Selain itu masih banyak hotel yang belum buka.
Jumlah kamar hotel di Pulau Dewata ini dikatakan Panudiana Kuhn sebanyak 146 ribu kamar. "Sekarang ini jumlah wisatawan yang datang baru sepertiga dari jumlah yang datang sebelum pandemi, " ucap Ketua Ikatan Alumni Doktor Pariwisata Universitas Udayana.
Karena itulah, menurut Panudiana Kuhn sebaran wisatawan di Bali belum merata. Yang ramai baru beberapa kawasan saja, diantaranya Nusa Dua, Sanur, Canggu, Sanur dan kawasan Ubud.
"Yang lainnya masih belum begitu (ramai), " ujar pria yang mantan Ketua Apindo Bali. Harga atau tarif kamar hotel di Bali dikatakan Panudiana Kuhn sudah termasuk rendah. Dia menyebut tarif hotel bervariasi. Ada hotel berbintang 2 -4 tarifnya antara Rp 300 ribu, Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu per malam. Namun ada juga yang Rp 3 juta -Rp 3,5 juta hingga Rp 10 juta lebih- biasanya jaringan luar negeri, untuk hotel bintang 5.
"Dengan harga yang sudah rendah itu, masih banyak yang belum terisi. Apalagi kalau dinaikkan..." ujar Panudiana Khun.
Hal itu, kata dia, karena jumlah wisatawan yang masih kurang dibanding dulu saat kondisi normal. Karena itu menurut Panudiana Kuhn, penerbangan langsung ke Bali mesti diperbanyak agar jumlah wisatawan bisa kembali normal sebagaimana sebelum pandemi. Bahkan diharapkan bisa lebih. "Selain itu batasi penambahan kamar hotel atau moratorium benar-benar dilakukan, " tandas dia. *k17
1
Komentar