Thailand Punya Nasib Sama dengan Bali
Wagub Cok Ace Terima Kunjungan Dubes Thailand
Duta Besar Thailand Prapan Disyatat menyampaikan normalnya jumlah kunjungan wisman 40 juta orang per tahun. Namun tahun 2022 ini target kunjungan hanya 10 juta dan baru tercapai setengahnya.
DENPASAR, NusaBali
Bali adalah provinsi yang terdampak paling signifikan akibat pandemi Covid-19 di Indonesia. Begitupun Negeri Gajah Putih Thailand yang juga bergantung dari sektor pariwisata, ternyata juga mengalami kontraksi seperti halnya Bali.
Hal tersebut tergambar ketika Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menerima kunjungan Duta Besar Thailand Prapan Disyatat, di Ruang Tamu Wakil Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Kamis (8/9).
Cok Ace dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi hingga -12,20 persen pada quarter 4 di tahun 2020 (yoy), karena hampir 90 persen perekonomian Bali dipengaruhi oleh sektor pariwisata.
Namun pasca melandainya Covid-19 dan dibukanya penerbangan internasional, pariwisata di Bali mulai bergeliat. “Saat ini telah ada 26 penerbangan international di Bali pasca dibuka pada Maret 2022. Jumlah ini tentu masih jauh dari normal sebelum pandemi melanda,” kata Cok Ace.
Namun dengan peningkatan jumlah wisatawan khususnya wisatawan mancanegara yang datang ke Bali, Cok Ace optimistis target kunjungan wisman sebesar 1,5 juta jiwa akan tercapai, bahkan mungkin dapat mencapai 2 juta wisman.
Duta Besar Thailand Prapan Disyatat menyampaikan bahwa Bali dan Thailand memiliki kesamaan yang sangat besar, baik dari segi kekayaan alam maupun budaya. Dia juga menyampaikan bahwa Thailand pun menghadapi kondisi yang nyaris sama dengan Bali, karena Thailand merupakan salah satu negara yang juga sangat bergantung pada pariwisata.
“Pertumbuhan ekonomi Thailand terkontraksi hingga sekitar -9 persen akibat pandemi Covid-19,” ujar Dubes Disyatat.
Dia menambahkan bahwa normalnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara setiap tahunnya mencapai 40 juta orang. Namun tahun 2022 ini target kunjungan wisatawan hanya 10 juta dan baru tercapai setengahnya yaitu berkisar 5 juta wisman. Sementara jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Phuket mencapai 1 juta wisman, tidak jauh berbeda dengan Bali.
Dubes Disyatat mengapresiasi dan menaruh kekaguman terhadap Bali, karena menurutnya Bali dapat menjaga budaya dan tradisi asli masyarakatnya. *cr78
Bali adalah provinsi yang terdampak paling signifikan akibat pandemi Covid-19 di Indonesia. Begitupun Negeri Gajah Putih Thailand yang juga bergantung dari sektor pariwisata, ternyata juga mengalami kontraksi seperti halnya Bali.
Hal tersebut tergambar ketika Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menerima kunjungan Duta Besar Thailand Prapan Disyatat, di Ruang Tamu Wakil Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Kamis (8/9).
Cok Ace dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi hingga -12,20 persen pada quarter 4 di tahun 2020 (yoy), karena hampir 90 persen perekonomian Bali dipengaruhi oleh sektor pariwisata.
Namun pasca melandainya Covid-19 dan dibukanya penerbangan internasional, pariwisata di Bali mulai bergeliat. “Saat ini telah ada 26 penerbangan international di Bali pasca dibuka pada Maret 2022. Jumlah ini tentu masih jauh dari normal sebelum pandemi melanda,” kata Cok Ace.
Namun dengan peningkatan jumlah wisatawan khususnya wisatawan mancanegara yang datang ke Bali, Cok Ace optimistis target kunjungan wisman sebesar 1,5 juta jiwa akan tercapai, bahkan mungkin dapat mencapai 2 juta wisman.
Duta Besar Thailand Prapan Disyatat menyampaikan bahwa Bali dan Thailand memiliki kesamaan yang sangat besar, baik dari segi kekayaan alam maupun budaya. Dia juga menyampaikan bahwa Thailand pun menghadapi kondisi yang nyaris sama dengan Bali, karena Thailand merupakan salah satu negara yang juga sangat bergantung pada pariwisata.
“Pertumbuhan ekonomi Thailand terkontraksi hingga sekitar -9 persen akibat pandemi Covid-19,” ujar Dubes Disyatat.
Dia menambahkan bahwa normalnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara setiap tahunnya mencapai 40 juta orang. Namun tahun 2022 ini target kunjungan wisatawan hanya 10 juta dan baru tercapai setengahnya yaitu berkisar 5 juta wisman. Sementara jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Phuket mencapai 1 juta wisman, tidak jauh berbeda dengan Bali.
Dubes Disyatat mengapresiasi dan menaruh kekaguman terhadap Bali, karena menurutnya Bali dapat menjaga budaya dan tradisi asli masyarakatnya. *cr78
Komentar