Selama 12 Tahun Terakhir Ada 788 Kasus HIV/AIDS di Jembrana
Pada ibu hamil yang ditemukan mengidap HIV/AIDS diberikan penanganan agar bayinya tidak terinfeksi virus mematikan.
NEGARA, NusaBali
Temuan kasus HIV/AIDS terus meningkat dari tahun ke tahun di Kabupaten Jembrana. Pada tahun 2016 ditemukan 105 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) atau rata-rata 9 ODHA per bulan. ODHA yang baru terdeteksi ini dari usia produktif antara 20-45 tahun. Selama 12 tahun terakhir dari tahun 2015 terdata ada 788 kasus HIV/AIDS di Jembrana.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Putu Suasta, mengatakan, peningkatan temuan kasus HIV/AIDS karena gencar melakukan upaya pendataan ke lapangan. Seperti melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil, aktivasi konselor, termasuk ketersedian tes VCT di setiap puskesmas. Kasus yang baru ditemukan selalu diberikan perhatian dari konselor, sehingga penularannya bisa ditekan. “Saat pemeriksaan ibu hamil, jika ditemukan mengidap HIV/AIDS, kami berusaha agar bayinya tidak sampai terinfeksi,” terang dr Suasta, Jumat (21/4).
Dikatakan, perilaku seks bebas, khusus bagi yang tidak menggunakan kondom mendominasi penyebab penularan HIV. Sementara penularan melalui jarum suntik sudah menurun. Penurun kasus melalui jarum suntik tidak terlepas dari ketaatan menggunakan jarum steril. Bebeda dengan hubungan seks yang masih sering dilakukan secara tidak sehat. “Perilaku seks bebas ini masih sulit. Kembali kepada kesadaran masing-masing,” ujarnya.
Dalam upaya pencegahan, selain memaksimalkan peran konseling, juga menggalakkan pembentukan Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) sampai ke desa. Melalui peran para generasi muda tersebut, diharapkan bisa memberikan penyuluhan sekaligus menyadarkan masyarakat, termasuk sesama kalangan pelajar. Langkah penyadaran ini juga disinkronkan dengan upaya menghindarkan berbagai bentuk kenakalan remaja.
Berdasar data global mulai tahun 2005 sampai bulan Maret 2017, sudah ada temuan sebanyak 788 kasus HIV/AIDS. Dalam pendataan selama kurun lima tahun terakhir, temuan kasus terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 ditemukan 90 kasus, tahun 2013 ditemukan 74 kasus, tahun 2014 ditemukan 82 kasus, tahun 2015 ditemukan 99 kasus, dan tahun 2016 105 kasus. * ode
Temuan kasus HIV/AIDS terus meningkat dari tahun ke tahun di Kabupaten Jembrana. Pada tahun 2016 ditemukan 105 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) atau rata-rata 9 ODHA per bulan. ODHA yang baru terdeteksi ini dari usia produktif antara 20-45 tahun. Selama 12 tahun terakhir dari tahun 2015 terdata ada 788 kasus HIV/AIDS di Jembrana.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Putu Suasta, mengatakan, peningkatan temuan kasus HIV/AIDS karena gencar melakukan upaya pendataan ke lapangan. Seperti melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil, aktivasi konselor, termasuk ketersedian tes VCT di setiap puskesmas. Kasus yang baru ditemukan selalu diberikan perhatian dari konselor, sehingga penularannya bisa ditekan. “Saat pemeriksaan ibu hamil, jika ditemukan mengidap HIV/AIDS, kami berusaha agar bayinya tidak sampai terinfeksi,” terang dr Suasta, Jumat (21/4).
Dikatakan, perilaku seks bebas, khusus bagi yang tidak menggunakan kondom mendominasi penyebab penularan HIV. Sementara penularan melalui jarum suntik sudah menurun. Penurun kasus melalui jarum suntik tidak terlepas dari ketaatan menggunakan jarum steril. Bebeda dengan hubungan seks yang masih sering dilakukan secara tidak sehat. “Perilaku seks bebas ini masih sulit. Kembali kepada kesadaran masing-masing,” ujarnya.
Dalam upaya pencegahan, selain memaksimalkan peran konseling, juga menggalakkan pembentukan Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) sampai ke desa. Melalui peran para generasi muda tersebut, diharapkan bisa memberikan penyuluhan sekaligus menyadarkan masyarakat, termasuk sesama kalangan pelajar. Langkah penyadaran ini juga disinkronkan dengan upaya menghindarkan berbagai bentuk kenakalan remaja.
Berdasar data global mulai tahun 2005 sampai bulan Maret 2017, sudah ada temuan sebanyak 788 kasus HIV/AIDS. Dalam pendataan selama kurun lima tahun terakhir, temuan kasus terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 ditemukan 90 kasus, tahun 2013 ditemukan 74 kasus, tahun 2014 ditemukan 82 kasus, tahun 2015 ditemukan 99 kasus, dan tahun 2016 105 kasus. * ode
Komentar