Peserta Cilik Bertemu di Kategori Regeneration, Para Jawara di Superstar
Taman Ayun Barong Festival
MANGUPURA, NusaBali
Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, ajang Taman Ayun Barong Festival Regeneration and Superstar kembali digelar pada Sabtu (10/9) hingga Minggu (11/9) di kawasan Pura Taman Ayun, Kecamatan Mengwi.
Ajang ini kembali mempertemukan generasi cilik dan para jawara Bapang Barong dan Mekendang Tunggal dalam dua kategori. Anak-anak berlomba di kategori Regeneration, sedangkan para jawara di kategori Superstar. Pangelingsir Ageng Puri Mengwi AA Gde Agung, mengatakan selama dua tahun pandemi Covid-19, ada banyak kendala yang dihadapi antara lain harus menghindari kerumunan dan menjaga jarak, sehingga Festival Bapang Barong ditiadakan untuk sementara waktu. Namun melihat situasi saat yang cukup terkendali, maka pihaknya kembali menggelar Festival Bapang Barong sebagai komitmen untuk melestarikan seni dan budaya Bali.
“Tahun ini kembali kita laksanakan, karena situasi sudah mulai membaik. Tahun ini adalah pelaksanaan yang kelima. Filosofi festival barong ini adalah menjaga pelestarian budaya (World Heritage Conservation),” tegas Gde Agung.
Bupati Badung periode 2005-2015 ini mengatakan, Taman Ayun Barong Festival Regeneration and Superstar dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kategori Regeneration diperuntukkan bagi anak-anak. Seperti arti kata regeneration, kategori ini khusus menjadi ajang lomba bagi bibit-bibit belia yang memiliki minat dan bakat terhadap kesenian barong. Bahkan pada penyelanggaraan festival tahun ini, tercatat ada 20 peserta yang ikut di kategori Regeneration dari berbagai daerah di Bali.
“Kita ingin generasi muda tetap cinta terhadap barong. Sebab menurut saya, perlu adanya kegiatan seperti ini, dibandingkan anak-anak hanya bermain gadget. Dengan menyaksikan dan mengapresiasi pagelaran budaya, saya kira ini menjadi pendidikan dasar kepada anak-anak untuk mencintai budayanya,” kata Gde Agung.
Sedangkan untuk kategori Superstar, kata anggota DPD RI Dapil Bali ini, diperuntukkan untuk peserta yang telah berpengalaman berlomba Bapang Barong di berbagai event. Khusus untuk kategori ini, peserta diberikan persyaratan minimal memiliki 3 prestasi juara 1 dari berbagai lomba Bapang Barong yang pernah diikuti. “Untuk kategori superstar pesertanya ada 10 orang. Khusus untuk yang dapat juara, nantinya akan diberikan panggung untuk pentas setelah perlombaan selesai,” jelasnya.
Gde Agung melanjutkan, keberlanjutan pelaksanaan Taman Ayun Barong Festival Regeneration and Superstar menjadi langkah konkret baginya untuk mengabdi dan menjaga kelestarian budaya Bali, khususnya terhadap barong. Bahkan diakui, pelaksanaan festival barong tahun ini didanai dari dana publikasi anggota DPD RI miliknya yang dimasukkan dalam kemasan publikasi budaya. Kemudian sebagian lagi berasal dana swadaya DTW Pura Taman Ayun.
Lebih lanjut Gde Agung menambahkan, pelaksanaan event budaya di DTW maupun objek wisata menurutnya bisa menjadi salah satu langkah untuk mendorong recovery pariwisata pasca pandemi Covid-19 secara perlahan. Buktinya, selama pelaksanaan festival barong selama dua hari, wisatawan asing yang tengah berkunjung ke Taman Ayun langsung tertarik untuk melihat suasana perlombaan bapang barong tersebut.
“Para turis bahkan rela berdiri dan berdesakan dengan yang lain untuk menonton. Kalau dari pendapat saya, dalam rangka recovery pasca Covid ini, memang seyogyanya lebih melaksanakan event-event budaya, kesenian, termasuk olahraga. Dengan demikian akan meningkatkan daya tarik DTW itu. Menarik wisatawan secara alami. Tentunya dengan sajian berkualitas,” kata Gde Agung. *ind
1
Komentar