Turunkan Stunting Perlu Kerjasama Seluruh Sektor
DENPASAR, NusaBali
Kampanye penurunan angka stunting di Bali harus melibatkan seluruh sektor yang ada agar target yang dibuat bisa dituntaskan.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih pada kegiatan Diseminasi Audit Stunting, di Ruang Pertemuan Kantor Bupati Tabanan, Senin (12/9).
Kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tabanan, Sukardiasih mengingatkan untuk tidak lengah dan kendor. Walaupun angka stunting di Kabupaten Tabanan berada di bawah rata-rata provinsi (10,9 persen), yakni sebesar 9,2 persen, bukan berarti bisa berdiam diri dan mengabaikan kasus stunting dan yang berisiko stunting.
“Kabupaten Tabanan mempunyai target untuk menurunkan angka stunting ini menjadi 5,41 persen pada 2024. Sehingga diharapkan kerjasama dengan seluruh sektor agar penurunan stunting ini dapat dituntaskan secara cepat,” ucap Sukardiasih.
Kegiatan diseminasi kasus audit stunting merupakan salah satu tahapan dari pelaksanaan Audit Kasus Stunting Semester I Tahun 2022. Sebelumnya masing-masing kabupaten/kota di Bali telah melaksanakan beberapa tahapan, yaitu pembentukan tim, pelaksanaan audit (mandiri), dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindak lanjut (RTL).
Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan yang juga selaku Ketua Tim TPPS Kabupaten Tabanan, merasa yakin Kabupaten Tabanan bisa menurunkan angka stunting melalui kerjasama lintas sektor yang telah berjalan sejauh ini.
Dia mengungkapkan, berdasarkan data E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) per Februari 2022, kasus stunting tertinggi di Kabupaten Tabanan berada di Kecamatan Tabanan sebanyak 173 kasus, sementara kasus stunting terendah berada di Kecamatan Baturiti sebanyak 17 kasus.
“Tabanan memiliki potensi geografis yang sangat menguntungkan. Sehingga saya sangat optimistis kita bisa mencapai 5,41 persen di tahun 2024, bahkan diharapkan bisa lebih rendah dari target,” ujar Wabup Edi Wirawan
Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kabupaten Tabanan yang merupakan ujung tombak upaya penurunan stunting telah berjalan dengan sangat baik. “Pemerintah Kabupaten Tabanan telah mengerahkan 1.064 TPK, dan penanganan stunting secara garis besar telah dilakukan melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang difokuskan pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK),” tambah Wabup Edi Wirawan.
Kegiatan diseminasi ini dilanjutkan dengan pemaparan hasil audit stunting yang didapatkan dari lima kasus stunting terdiri dari ibu hamil, ibu nifas, balita, baduta, dan calon pengantin yang melibatkan tim teknis dan tim pakar. *cr78
Komentar