nusabali

Palinggih Gedong Pura Dalem Meliling Terbakar

Diduga Kena Percikan Api Saat Pembakaran Bade

  • www.nusabali.com-palinggih-gedong-pura-dalem-meliling-terbakar

TABANAN, NusaBali
Palinggih Gedong Pura Dalem Desa Adat Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan terbakar pada, Selasa (13/9) pukul 13.30 Wita.

Kebakaran ini terjadi karena percikan api pembakaran bade saat upacara ngaben. Akibat kejadian tersebut atap palinggih yang terbuat dari ijuk terbakar.

Infomasi yang dihimpun, kebakaran ini diketahui pertama kali oleh warga I Made Sukada,61, yang sedang ngangon bebek (menggembala bebek) di sawah tak jauh dari Pura Dalem. Saat itu dia melihat ada kepulan dari palinggih di Pura Dalem.

Sukada yang warga setempat ini pun langsung melaporkan peristiwa ke prajueu desa. Mendengar informasi tersebut, warga pun langsung berhamburan keluar rumah menuju Pura Dalem untuk memadamkan api.  Warga sempat memadamkan api dengan cara manual hingga akhirnya tiga (3) unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) datang membantu memadamkan api. Kurang lebih sekitar 1 jam api dan kepulan asap berhasil dipadamkan dengan cara membongkar atap palinggih tersebut.

Kapolsek Kerambitan AKP Ni Luh Komang Sri Subakti mengatakan kebakaran palinggih dipicu percikan api dari pembakaran bade saat upacara ngaben. Sebab sebelum itu Desa Adat Meliling sedang melaksanakan upacara pengabenan. "Setra dekat dengan Pura kira-kira berjarak 50 meter sehingga abunya itu dekat dan diterbangkan angin. Kebetulan saat upacara ngaben angin bertiup cukup kencang," jelasnya.

Akibat dari kebakaran ini, kerugian ditaksir sekitar Rp 80 juta. "Kerugian material sampai Rp 80 juta sekaligus upacara karena harus membongkar keseluruhan. " Hanya satu palinggih saja yang terbakar," tandas AKP Subakti.

Sementara itu Bendesa Adat Meliling, I Nyoman Sukarya mengatakan kejadian kebakaran Palinggih Gedong Pura Dalem terjadi setelah proses upacara ngaben selesai. Upacara ngaben ini sebenarnya sudah selesai sekitar pukul 12.00 Wita. Krama sudah melaksanakan proses penganyutan. "Kemudian ada warga kami yang melaporkan palinggih Pura Dalem keluar asap," jelasnya.

Berkaitan dengan itu, krama pun langsung berhamburan menuju Pura Dalem untuk memadamkan asap tersebut. "Yang terbakar sedikit, tidak banyak, ada kayunya juga ikut terbakar. Tapi kami bongkar semua," ujarnya. Menurutnya, palinggih bisa terbakar kemungkinan abu dari pembakaran Jempana terbang ke palinggih. Sebab saat pembakaran angin yang berhembus sedikit kencang.

"Setra kami berdekatan memang jaraknya sekitar 50 meter. Setra berada di sisi timur, sedangkan Pura Dalem di sisi barat," tegas Bendesa Nyoman Sukarya. Dengan kondisi tersebut, krama Desa Adat Meliling sudah melaksanakan upacara pecaruan dan guru piduka langsung. Bahkan sudah melaksanakan proses ngingsiran (memindahkan) untuk dibuatkan bangunan baru. "Palinggih yang terbakar baru dibangun 2 tahun lalu. Tetapi kejadian kebakaran baru kali ini terjadi sebelumnya tidak pernah," tandasnya. *des

Komentar