Pesisir Perkotaan Ditanami Mangrove
SINGARAJA, NusaBali
400 batang bibit mangrove ditanam di Pantai Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, beberapa waktu lalu.
Penanaman mangrove ini sebagai salah satu langkah konservasi dan mencegah abrasi pantai. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat, dihubungi Selasa (13/9), mengatakan penanaman mangrove dibantu komunitas pecinta alam. Namun pemerintah sebelumnya sudah merencanakan untuk melakukan konservasi pesisir Banyuasri dengan penanaman mangrove dengan metode khusus. “Saat ini yang sudah ditanam ini masih menggunakan pola umum ditanam dengan jarak 1 meter kali 1 meter. Ini masih diuji coba, apakah berhasil menghadapi ombak besar akan kita observasi dan lakukan pengawasan juga,” ucap Melandrat.
Jika dalam waktu tidak lama pascatanam, mangrove tersebut tidak bisa bertahan, maka akan ditanam kembali dengan metode khusus. Menurut Melandrat, DLH Buleleng sudah sempat berkoordinasi dengan dosen Jurusan Kelautan Undiksha. Penanaman mangrove di pesisir dengan gempuran ombak besar akan dilakukan dengan metode keranjang. Penanaman pohon mangrove akan menggunakan pot yang berisikan 10 batang bibit mangrove. Metode ini disiapkan, apabila tanaman mangrove yang sudah ditanam tidak dapat bertahan. “Kami sudah siapkan metode cadangan kalau dengan metode biasa tidak berhasil. Nanti bibitnya tinggal minta lagi ke BPDASHL (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung) Bali,” imbuh mantan Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan ini.
Kata Melandrat, konservasi ini karena abrasi di pesisir Buleleng sudah cukup parah. Dia mencontohkan abrasi di lokasi penanaman mangrove di Pantai Pidada, Kelurahan Banyuasri ini sudah lebih dari 30 meter. *k23
Komentar