903 Personel Siap Amankan Bandara Ngurah Rai
Kawasan bandara juga dilengkapi oleh beberapa fasilitas seperti Explosive Trace Detection System guna memastikan tidak ada barang berbahaya.
MANGUPURA, NusaBali
PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung tingkatkan kesiapsiagaan personel keamanan dan sinergitas dengan komunitas bandara. Hal ibni dilakukan dalam rangka memastikan keamanan kawasan bandara menjelang KTT G20 yang akan digelar pada bulan November mendatang. Total terdapat 903 petugas keamanan bandara yang menjaga di lingkungan bandara.
General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, mengatakan bandara siap untuk menyambut kedatangan tamu kenegaraan dalam kegiatan KTT G20. “Kami persiapkan semaksimal mungkin, baik dari segi operasional maupun keamanan, demi memastikan KTT G20 dapat terselenggara dengan baik,” tegasnya, Rabu (14/9).
Sejak bergulirnya rangkaian acara KTT G20 di Bali pada awal tahun ini, peningkatan keamanan telah dilakukan dan selalu dievaluasi. Pihaknya juga secara intensif melakukan sinergi dengan stakeholder terkait seperti Polda Bali, Pangkalan Udara TNI AU, BSSN, serta para Konsulat Jenderal negara-negara peserta KTT G20 untuk memastikan keamanan selama kegiatan berlangsung. “Kami juga secara rutin melakukan patroli gabungan dengan Pecalang Desa Adat Tuban dan Kelan untuk memastikan keamanan di wilayah sekitar bandara,” kata Handy.
Handy lebih lanjut menjelaskan, Bandara Ngurah Rai memiliki fasilitas dan personel yang memadai dalam memastikan keamanan di bandara. Saat ini terdapat 903 petugas keamanan yang menjaga kawasan di lingkungan bandara. Selain itu, kawasan bandara juga dilengkapi oleh beberapa fasilitas seperti Explosive Trace Detection System guna memastikan tidak ada barang berbahaya yang memasuki. Tidak sampai di situ, pada 9 September 2022 lalu, pihaknya telah melaksanakan kegiatan Airport Security Committee (ASC) Meeting.
“Kegiatan ASC Meeting merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Komite Keamanan Bandara. Untuk ASC Meeting khususnya yang diselenggarakan di tahun 2022 ini, kami berfokus pada penanganan keamanan selama rangkaian acara KTT G20 berlangsung,” jelas Handy.
Di samping itu, lanjutnya, berbagai agenda persiapan juga telah dirancang guna mempersiapkan kesiagaan keamanan bandara jelang KTT G20, yaitu Airport Security Exercise. Rencana pada 29 September 2022 akan dilakukan simulasi penanganan keadaan darurat keamanan di lingkungan bandara yang melibatkan seluruh stakeholder keamanan bandara. Hal tersebut guna mempersiapkan dalam menghadapi situasi genting pada KTT G20.
“Seperti yang kita ketahui bersama KTT G20 merupakan kegiatan berskala internasional dan sebuah kehormatan bagi Indonesia, dan khususnya Pulau Bali untuk menjadi tuan rumah perhelatan tersebut. Untuk itu kami mohon dukungan dari masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk turut menyukseskan kegiatan tersebut,” katanya. *dar
General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, mengatakan bandara siap untuk menyambut kedatangan tamu kenegaraan dalam kegiatan KTT G20. “Kami persiapkan semaksimal mungkin, baik dari segi operasional maupun keamanan, demi memastikan KTT G20 dapat terselenggara dengan baik,” tegasnya, Rabu (14/9).
Sejak bergulirnya rangkaian acara KTT G20 di Bali pada awal tahun ini, peningkatan keamanan telah dilakukan dan selalu dievaluasi. Pihaknya juga secara intensif melakukan sinergi dengan stakeholder terkait seperti Polda Bali, Pangkalan Udara TNI AU, BSSN, serta para Konsulat Jenderal negara-negara peserta KTT G20 untuk memastikan keamanan selama kegiatan berlangsung. “Kami juga secara rutin melakukan patroli gabungan dengan Pecalang Desa Adat Tuban dan Kelan untuk memastikan keamanan di wilayah sekitar bandara,” kata Handy.
Handy lebih lanjut menjelaskan, Bandara Ngurah Rai memiliki fasilitas dan personel yang memadai dalam memastikan keamanan di bandara. Saat ini terdapat 903 petugas keamanan yang menjaga kawasan di lingkungan bandara. Selain itu, kawasan bandara juga dilengkapi oleh beberapa fasilitas seperti Explosive Trace Detection System guna memastikan tidak ada barang berbahaya yang memasuki. Tidak sampai di situ, pada 9 September 2022 lalu, pihaknya telah melaksanakan kegiatan Airport Security Committee (ASC) Meeting.
“Kegiatan ASC Meeting merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Komite Keamanan Bandara. Untuk ASC Meeting khususnya yang diselenggarakan di tahun 2022 ini, kami berfokus pada penanganan keamanan selama rangkaian acara KTT G20 berlangsung,” jelas Handy.
Di samping itu, lanjutnya, berbagai agenda persiapan juga telah dirancang guna mempersiapkan kesiagaan keamanan bandara jelang KTT G20, yaitu Airport Security Exercise. Rencana pada 29 September 2022 akan dilakukan simulasi penanganan keadaan darurat keamanan di lingkungan bandara yang melibatkan seluruh stakeholder keamanan bandara. Hal tersebut guna mempersiapkan dalam menghadapi situasi genting pada KTT G20.
“Seperti yang kita ketahui bersama KTT G20 merupakan kegiatan berskala internasional dan sebuah kehormatan bagi Indonesia, dan khususnya Pulau Bali untuk menjadi tuan rumah perhelatan tersebut. Untuk itu kami mohon dukungan dari masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk turut menyukseskan kegiatan tersebut,” katanya. *dar
Komentar