Hendak Masuk Kapal, Truk Tercebur ke Laut
Diduga Rem Blong dan Landasan Dermaga Licin
NEGARA, NusaBali
Sebuah truk Hino nopol N 7941 UQ tercebur ke laut saat hendak masuk kapal di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Kamis (15/9) pagi.
Peristiwa ini terjadi karena diduga truk mengalami rem blong dan kondisi landasan dermaga setempat yang licin. Dari informasi yang dihimpun NusaBali, peristiwa truk tercebur ke laut itu terjadi pada pukul 08.25 Wita. Awalnya, truk yang dikemudikan Edy Santoso,28, alamat Jalan Hasanudin, Gang Kaliasin, Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng itu parkir menunggu giliran muat kapal di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.
Selanjutnya, sopir truk tersebut diarahkan naik ke Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya 3888 dengan cara bergerak mundur. Sebelum masuk kapal, petugas meminta tiket sehingga sang sopir yang sendirian di dalam truk itu berhenti untuk mengambil tiket. Nah, ketika berhenti di landasan dermaga yang miring dan licin sehabis diguyur hujan, truk yang diduga mengalami masalah rem blong itu tiba-tiba bergerak mundur. Saat bergerak mundur dengan sendirinya itu, truk bergerak keluar dari ramp door atau pintu rampa kapal sehingga akhirnya tercebur ke laut.
Kapolsek Gilimanuk Kompol I Gusti Putu Dharmanatha saat dikonfirmasi, Kamis kemarin mengatakan peristiwa truk tercebur ke laut itu, diduga terjadi karena rem yang tidak berfungsi maksimal. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sedangan evakuasi truk itu masih diupayakan.
"Masih diupayakan evakuasi. Sementara untuk mencegah terseret arus ke tengah, truknya sudah diikat tali," ucap Kompol Dharmanatha. Sementara Manager Operasional ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Djumadi saat dikonfirmasi terpisah, Kamis petang kemarin mengatakan untuk evakuasi truk itu masih menunggu kedatangan derek dari Banyuwangi, Jawa Timur. "Evakuasi menunggu derek dari Banyuwangi. Tadi informasinya sudah perjalanan menuju Gilimanuk," ujar Djumadi.
Meski truk belum dievakuasi, Djumadi mengatakan tidak ada berpengaruh terhadap pelayanan penyeberangan. Hanya saja diberlakukan batasan jumlah kapal yang sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Dari kapasitas normal 3 kapal, sementara dibatasi hanya 2 kapal. "Kita batasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tetapi pelayanan masih normal karena situasi juga sepi," ucap Djumadi. *ode
1
Komentar